Wall Street 'Merah Merona', Nasdaq Anjlok 1,79%

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street 'Merah Merona', Nasdaq Anjlok 1,79%

Arif Wicaksono • 16 April 2024 06:45

New York: Laju bursa saham Paman Sam atau Wall Street memerah pada penutupan perdagangan kemarin (Selasa WIB). Pasar saham terkoreksi setelah imbal hasil treasury melonjak.

Melansir CNBC International, Selasa, 16 April 2024, indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,65 persen ke level 37.735. Kemudian indeks komposit Nasdaq melemah 1,79 persen dengan berada pada level 15.885. Lalu indeks komposit S&P500 melemah 1,20 persen dengan berada pada level 5.061.
 

baca juga:

Wall Street: Dow Jones Merosot Imbas Kekhawatiran Inflasi


Saham yang mengalami kenaikan adalah Goldman Sachs, M&T Bank Corp, Intel Corp, serta United Health. Kemudian saham yang melemah adalah Salesforce Inc, Apple Inc, Microsoft Corp dan Visa Inc.

Pasar saham melemah setelah imbal hasil treasury melonjak karena investor bereaksi terhadap laporan penjualan ritel yang lebih tinggi dari perkiraan dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

Imbal hasil treasury 10-tahun naik lebih dari 11 basis poin menjadi 4,612 persen pernah menyentuh level tertinggi sejak pertengahan November 2024. Perbendaharaan dua tahun imbal hasil terakhir bertambah lebih dari tiga basis poin, menjadi 4,912 persen. Hasil dan harga bergerak berlawanan arah dan satu basis poin sama dengan 0,01 persen.

Penjualan ritel naik

Data yang dirilis Senin menunjukkan penjualan ritel meningkat 0,7 persen untuk Maret, jauh lebih cepat dari perkiraan konsensus Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 0,3 persen.

Konsumen terus berbelanja dengan kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan meskipun inflasi masih stabil. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pekan lalu indeks harga konsumen meningkat 0,4 persen di Maret, lebih tinggi dari perkiraan.

Di tempat lain, para pedagang mempertimbangkan potensi dampak pasar dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah Iran meluncurkan beberapa ratus rudal dan drone ke Israel pada akhir pekan.

Alat FedWatch dari CME Group menunjukkan ekspektasi pasar mengenai kapan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan kembali mengikuti data inflasi minggu lalu, dengan para pedagang sekarang mengantisipasi penurunan suku bunga pertama yang akan terjadi pada Juli atau September 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)