Andi Gani: Kenaikan UMP Akan Disparitas, Ada yang Naik Signifikan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Andi Gani: Kenaikan UMP Akan Disparitas, Ada yang Naik Signifikan

Siti Yona Hukmana • 3 December 2025 20:44

Jakarta: Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea membeberkan kenaikan upah minimum provinsi yang akan terjadi tahun ini. Andi mengaku mendengar simulasi yang telah ditentukan pemerintah.

Namun, simulasi kenaikan upah minimum dipandang masih terjadi disparitas. Hal ini disampaikan Andi Gani usai membuka Rapimnas KSPSI AGN 2025 di Istora Senayan, Jakarta.

"Kami mendengar dengan simulasi yang sudah kami dapatkan, ada provinsi yang naiknya tinggi sekali. Ada provinsi yang naiknya sangat tidak signifikan. Nah, ini disparitas upah ini masih terjadi," kata Andi Gani di lokasi, Rabu, 3 Desember 2025.
 


Namun, Andi Gani belum bisa memastikan angka kenaikan upah berada di bawah 6,5 persen. Sebab, ia belum mengetahui rumusannya. Dewan Pengupahan Nasional dari KSPSI, juga belum diberikan rumusan pasti.

Dia belum dapat menghitung persentase kenaikan masing-masing daerah. Namun, Andi menegaskan angkanya tidak boleh lebih rendah dari tahun lalu.

Andi mengungkapkan berdasarkan bocoran yang ia dapatkan, formula pengupahan yang baru dengan alfa ditambah pertumbuhan ekonomi dan indeks tertentu, angkanya lebih rendah dari tahun lalu. Ia menegaskan KSPSI tidak ingin kenaikan upah minimum lebih rendah dari tahun 2025.

"Tetapi dari bocoran yang saya dapatkan minggu lalu, saya sudah menghitung seluruh provinsi. Ada yang naik sampai 7 persen, tapi ada yang naik cuma 2,8 persen. Ada yang naik 3,5 persen. Di beberapa daerah kawasan industri besar malah menurun," beber Andi Gani.

Andi mengaku akan meminta Presiden Prabowo Subianto segera rapat bersama kabinet dan KSPSI, untuk bersama-sama menghitung ulang. Sebab, terjadi perdebatan bahwa Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut naik 10,5 persen.


Rapimnas KSPSI AGN 2025. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Sementara, Andi Gani meyakini akan naik di angka 7,5 persen sampai 8,5 persen. Masing-masing pihak punya argumentasi. Namun, terlepas dari angka itu Andi Gani menekankan kenaikan upah harus lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yakni 2025.

Andi menyebut hingga hari ini belum diputuskan persentase kenaikan upah minimum provinsi. Seharusnya diumumkan kemarin, tapi mundur. Andi mengatakan, para buruh mengharapkan rumusan itu segera diumumkan.

"Karena saya mendengar akan diubah yang tadinya bersifat nasional, akan dikembalikan otonom di kota/kabupaten, dan akan ditetapkan oleh gubernur usulan para bupati dan walikota. Yang ditetapkan nanti gubernur. Kalau kemarin kan Presiden langsung mengambil alih untuk 6,5%. Jadi seperti itu," ucap Andi Gani

Andi Gani meminta pemerintah sebelum mengumumkan kenaikan upah, segera memberikan stimulan-stimulan kepada buruh. Contohnya, perumahan buruh, transportasi buruh, hingga rumah susun sewa buruh di kawasan industri.

"Supaya komponen transportasi dan juga rumah tinggal bisa meringankan buruh. Tapi jangan kenaikan upah minimum tanpa stimulan pemerintah," ucap Andi Gani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)