Peluncuran aplikasi Syamil. Dok Majelis Masyayikh.
Arga Sumantri • 13 November 2024 13:18
Jakarta: Majelis Masyayikh menekankan pentingnya verifikasi data dan integrasi regulasi pusat dan daerah guna membantu pesantren menghadapi tantangan di masa depan. Ia menyoroti kesenjangan antara kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan, yang kerap menyulitkan pesantren dalam mengakses sumber daya.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Masyayikh Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) dalam kegiatan peluncuran Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh (Syamil) di Jakarta.
"Tanpa data dan regulasi yang baik, kita akan kesulitan dalam melayani pesantren," ungkap Gus Rozin dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2024.
Ia mengungkapkan salah satu tujuan kehadiran Syamil yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan pesantren. Aplikasi ini diharapkan bisa membantu memaksimalkan pelayanan terhadap pesantren.
"Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, kita dituntut untuk memberikan layanan yang lebih baik, Majelis Masyayikh mengupayakannya melalui Syamil agar pesantren dapat terus berkembang dan imbang dengan perkembangan teknologi yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya mempertahankan tradisi dan nilai-nilai pesantren. Serta, menolak ukuran-ukuran yang tidak sesuai dengan karakteristik pesantren.
"Ukurlah pesantren sesuai dengan ukuran dan nilai-nilai yang mereka miliki, jangan terjebak pada ukuran formal," ucap Nasaruddin.
Baca juga: Menag Kukuhkan Dewan Masyayikh Cegah Kekerasan di Pesantren |