Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 16 November 2023 13:18
Bandung: Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Kota Bandung penyumbang angka tertinggi positif HIV yakni sebanyak 747 kasus, begitu juga dengan positif AIDS, terbanyak juga ada di Kota Bandung yakni 747 kasus.
"Kasus HIV/AIDS di Jabar, ibarat sebuah gunung es. Meski tidak begitu menyita perhatian publik, namun jumlah positif HIV/AIDS ternyata tidaklah sedikit," kata Pengelola Program HIV Dinkes Jabar, Asep Ruhyani, di Bandung, Kamis, 16 November 2023.
Menurut Asep berdasarkan data SIHA hingga Oktober 2023, kasus HIV di Jabar ada sebanyak 7.383 kasus, dalam periode Januari hingga September 2023. Sedangkan kasus AIDS tercatat sebanyak 1.617 kasus. Dari jumlah itu, Kota Bandung menjadi daerah dengan penyumbang angka positif AIDS terbanyak yakni dengan 190 kasus. Disusul Kota Bogor 139 kasus dan Kabupaten Indramayu dengan 135 kasus.
"Untuk jenis kelaminnya itu 22 persen wanita dan 78 persen laki-laki. Sedangkan untuk kelompok umurnya lebih banyak di usia 40 - 49 tahun dan usia produktif," jelasnya.
Sedangkan untuk kasus HIV di Jabar, lanjut Asep, tercatat ada sebanyak 7.383 kasus dari 700.938 pemeriksaan yang dilakukan. Lagi-lagi, Kota Bandung ada di urutan teratas kasus HIV. Masih sesuai dengan temuannya yaitu di Kota Bandung ada 747, Kota Bekasi 689, Kabupaten Bekasi 662.
"Oleh karena itu, Dinkes Jabar terus berupaya menekan penyebaran HIV/AIDS, yang salah satu caranya dengan rutin melakukan pemeriksaan terhadap populasi kunci seperti wanita PSK, warga binaan dan pemeriksaan juga dilakukan kepada ibu hamil. Untuk ibu hamil sebelum melahirkan kita adakan tes terlebih dahulu," ungkapnya.
Berikut sebaran kasus AIDS di Jabar periode Januari-September 2023, Kota Bandung 190, Bogor 139, Indramayu 135, Majalengka 116, Kota Bekasi 99. Kabupaten Bogor 92, Cirebon 83, Garut 79, Kota Depok 79, Kabupaten Bekasi 56, Karawang 55. Kota Cirebon 52, Kota Sukabumi 46, Cianjur 45.
Kota Cimahi 44, Subang 43, Kuningan 38, Sukabumi 36. Kota Tasikmalaya 35. Purwakarta 35, Sumedang 33, Kabupaten Bandung 25, Tasikmalaya 21, Bandung Barat 18, Ciamis 13 Pangandaran 10 dan Kota Banjar 0.
Sementara terkait dengan kasus cacar monyet di Jabar yang tercatat, sudah ada lima kasus dan pasiennya berasal dari Kota Bandung, Kota dan Kabupaten Cirebon, Kota Depok dan Kota Bekasi. Dari lima kasus itu, satu di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Yang jelas hingga saat Dinkes Jabar, masih menelusuri sumber utama penularan cacar monyet. Dari teori, menyebut penularan cacar monyet terjadi lewat kontak erat, salah satunya hubungan seksual.
"Kepada para pasien tersebut kita sudah menanyakannya. Namun susah, kita tidak bisa maksa dan tidak ada bukti juga. Jadi penyebaran pastinya belum diketahui, tapi kalau secara teori sudah bisa karena hubungan seksual," jelas Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi.
Vini menyebut penularan cacar monyet bisa terjadi kepada orang yang memiliki kekuatan imun rendah. Mereka yang dalam kondisi itu dan melakukan kontak erat dengan yang positif, kemungkinan besar bisa tertular. Untuk menghindari penularan cacar monyet, intinya perilaku seksual harus baik dan daya tahan tubuh harus kuat.
"Sulit menelusuri sumber penularan cacar monyet, sebab kebanyakan orang tidak akan terbuka dalam hal hubungan seksual. Karena itu, kami lebih fokus untuk mencegah cacar monyet menular lebih luas," ujarnya.