Perahu Terbalik di Rawa, 3 Pelajar di Kudus Tewas

ilustrasi medcom.id

Perahu Terbalik di Rawa, 3 Pelajar di Kudus Tewas

Media Indonesia • 15 March 2024 13:37

Kudus: Bermain perahu di rawa tidak jauh dari sekolah, tiga dari lima pelajar di Yayasan Assa'idiyyah Kudus ditemukan tewas. Ketiga pelajar tersebut diduga tidak dapat berenang saat perahu (sampan) berukuran kecil yang mereka tumpangi terbalik.

Ketiga pelajar di yayasan tersebut ditemukan telah tewas di rawa tidak jauh dari tempatnya belajar di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten sekitar pukul 07.00 WIB.
Ketiga pelajar tewas yakni AF kelas 10 SMK Assa'idiyyah dan AH kelas 12 MA Salafiyah Ahmad Said, keduanya berasal dari Pati dan MNF kelas 9 SMP Islam Terpadu (IT) Assa'idiyyah berasal dari Jepara. Sedangkan dua pelajar lainnya selamat dari musibah kecelakaan tersebut kini masih menjalani perawatan.

Peristiwa menghebohkan tersebut, menurut seorang saksi Sutarman berawal ketika pukul 06.00 WIB lima orang pelajar di yayasan tersebar mendatangi sawah yang telah berubah menjadi rawa akibat tergenang banjir tidak jauh dari sekolahnya. Kemudian melihat ada perahu sampan milik warga setempat kemudian menaiki dan membawa ke tengah rawa.

"Sekitar pukul 07.00 WIB saya yang masih di rumah tidak jauh dari rawa, mendengar teriakan minta tolong hingga menggunakannya perahu lain mencari arah sumber suara itu," ujar Sutarman.
 

Baca: Perahu Nelayan Tenggelam di Perairan Pamekasan, 2 Orang Hilang

Ketika sampai di tengah rawa, lanjut Sutarman, melihat ada dua pelajar yang bergantungan di tepi perahu yang sudah terbalik. Pihaknya langsung berupaya memberikan pertolongan.

"Pokoknya saat ini yang terpenting dalam pikiran saya menyelamatkan dua orang yang terlihat sudah keletihan," imbuhnya.

Setelah menyelamatkan dua pelajar beritial I dan A, ungkap Sutarman, segera memberikan informasi ke pihak yayasan agar ditindaklanjuti, hingga kemudian dilakukan pencarian terhadap tiga pelajar lain di tengah rawa berjarak 500 meter dari daratan.

"Ketiga pelajar itu akhirnya ditemukan sekitar pukul 09.15 dalam kondisi meninggal," katanya.

Kepala MA Salafiyah Ahmad Said, Safuan mengatakan bahwa pihak yayasan sangat terpukul dan kaget atas peristiwa tersebut, karena pada jam kejadian para pelajar seharusnya sudah berada di sekolah untuk belajar sebagaimana mestinya.

"Sudah menjadi rutinitas di yayasan, sesuai sholat subuh para pelajar harus mengaji bersama, setelah itu ada kesempatan mandi baru kemudian sekolah seperti biasanya," kata Safuan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)