Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 13 October 2023 14:08
Beijing: Harga konsumen Tiongkok melemah dan harga pabrik menyusut sedikit lebih cepat dari perkiraan September 2023. Kedua indikator menunjukkan tekanan deflasi yang terus-menerus di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS), Indeks harga konsumen (CPI) tidak berubah pada September dibandingkan tahun sebelumnya, meleset dari perkiraan kenaikan 0,2 persen dalam jajak pendapat Reuters. CPI naik 0,1 persen pada bulan Agustus. Inflasi inti tahun-ke-tahun, tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar, adalah sebesar 0,8 persen, sejalan dengan Agustus.
Indeks harga produsen (PPI) turun 2,5 persen dari tahun sebelumnya, berada di wilayah negatif selama 12 bulan berturut-turut meskipun laju penurunannya melambat dari Agustus. Para ekonom memperkirakan penurunan sebesar 2,4 persen pada September.
"Inflasi CPI yang berada pada angka nol menunjukkan tekanan deflasi di Tiongkok masih merupakan risiko nyata terhadap perekonomian. Pemulihan permintaan domestik tidak akan kuat, tanpa dorongan signifikan dari dukungan fiskal," kata Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang, dilansir Channel News Asia, Jumat, 13 Oktober 2023.
"Kerusakan akibat perlambatan sektor properti terhadap kepercayaan konsumen terus membebani permintaan rumah tangga," tegas dia.
Harga pangan turun 3,2 persen dari tahun sebelumnya, memperpanjang penurunan sebesar 1,5 persen poin dari Agustus dan menurunkan IHK. Harga daging babi menyusut 22 persen, penurunan yang lebih tajam dibandingkan penurunan 17,9 persen pada Agustus. Meskipun terdapat tanda-tanda perekonomian Tiongkok mulai stabil, kekhawatiran mengenai keberlanjutan pemulihan masih tetap ada.