Indonesia Bakal Teken Pinjaman Sebesar USD560 Juta untuk Proyek KCJB

Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: KCIC.

Indonesia Bakal Teken Pinjaman Sebesar USD560 Juta untuk Proyek KCJB

Arif Wicaksono • 9 October 2023 17:09

Jakarta: Indonesia diperkirakan akan menandatangani pinjaman sebesar USD560 juta yang telah lama tertunda dengan Tiongkok pada program Belt and Road Forum (BRF) di Beijing minggu depan. Pinjaman tersebut dijadwalkan untuk menutupi kenaikan biaya untuk proyek pertamanya, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Proyek tersebut, yang dibangun oleh konsorsium perusahaan negara Indonesia dan Tiongkok, menghabiskan anggaran sebesar USD1,2 miliar.

"Minggu depan hal itu harus dilakukan," kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, dilansir The Business Times, Senin, 9 Oktober 2023.

Dia mengatakan penandatanganan tersebut mungkin dilakukan selama BRF, ketika Presiden Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping diperkirakan akan meresmikan operasi komersial kereta peluru tersebut.

Jaminan dari pemerintah

Pinjaman baru ini merupakan tambahan dari pinjaman pada 2017 senilai USD4,55 miliar yang telah disetujui oleh China Development Bank untuk konsorsium. Pinjaman tersebut berjangka waktu 40 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan tingkat bunga dua persen per tahun.

Para pejabat Indonesia sebelumnya mengatakan Pemerintah Indonesia juga menginginkan persyaratan serupa untuk pinjaman tambahan tersebut. Namun Tiongkok telah menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi antara 3,4-4 persen.

Tiongkok juga meminta jaminan Pemerintah Indonesia atas pinjaman tambahan tersebut. Jaminan tersebut sudah diterima pemerintah Indonesia pada bulan September. Persyaratan pinjaman baru belum diumumkan. BRF Tiongkok akan diadakan di Beijing minggu depan untuk memperingati 10 tahun program belt and road.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)