Ilustrasi. Media Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada penurunan angka stunting dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen pada 2022. Angka stunting diharapkan terus menurun.
"Diharapkan penurunannya terus ada hingga kita bisa mencapai penurunan dengan target 14 persen di tahun 2024. Ini sebetulnya masih cukup jauh dari harapan," ucap Adminkes Ahli Muda Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah Kemenkes Riffani Nur, Rabu, 24 Januari 2024.
Ia menjelaskan beberapa permasalahan yang menyebabkan adanya stunting di antaranya ialah pemberian ASI. Kemenkes terus berupaya untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-5 bulan.
Adapun, pada periode 2020-2022, pemberian ASI eksklusif menunjukkan tren yang meningkat. Namun, capaian indikator ini masih perlu terus ditingkatkan dan diperhatikan pemerataannya.
Selain itu, anak umur 6-32 bulan yang mengonsumsi lima dari delapan kelompok makanan selama sehari baru 58,04 persen. Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak balita yang kurang gizi.
Ia menyatakan kondisi wasting meningkatkan risiko tiga kali lipat anak menjadi stunting apabila tidak ditangani dengan baik, dan bisa berujung pada kematian. Lalu untuk tingkat kematian dan kesakitan anak dengan gizi buruk lebih tinggi 11 kali dibandingkan anak dengan gizi baik.
Tidak hanya itu, kata dia,
stunting pada usia 24 bulan juga memiliki hubungan signifikan dengan kemampuan kognitif anak pada saat berusia 8 tahun, 9 tahun dan 11 tahun. Serta, risiko tidak naik kelas atau risiko putus sekolah.
"Anak yang lahir dari ibu stunting dibandingkan anak yang lahir dari ibu yang tidak stunting, ternyata mempunyai rerata skor perkembangan yang lebih rendah," ucap dia.
Kemenkes melakukan langkah strtaegis penanggulangan gizi buruk. Di antaranya menjamin kesehatan ibu hamil dengan pemenuhan hizi, mengatasi komplikasi kehamilan, pemenuhan gizi balita, deteksi dini masalah gizi pada balitas serta tatalaksanan balita bermasalah gizi.
Selain itu, Kemenkes telah menetapkan standar emas pemberian makan pada balita 0-23 bulan, yakni inisiasi menyusui dini, ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dan melanjutkan ASI sampai 2 tahun.