Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas
Annisa Ayu Artanti • 28 October 2023 08:18
New York: Harga minyak dunia pada Jumat waktu setempat mengakhiri pekan yang paling bergejolak sepanjang tahun dengan kenaikan hampir tiga persen.
Melansir investing, Sabtu, 28 Oktober 2023, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di New York, untuk pengiriman Desember ditutup pada USD85,54 naik USD2,33 atau 2,8 persen.
Patokan minyak mentah AS telah berada dalam mode yo-yo selama empat hari terakhir, naik dua persen atau lebih dalam satu sesi untuk segera mengembalikannya di sesi berikutnya. Untuk minggu ini, WTI ditutup turun 3,6 persen.
Sementara untuk harga minyak mentah Brent yang berasal dari Inggris untuk pengiriman Desember berada di USD90,48, naik USD2,55 atau USD2,9 persen. Untuk minggu ini, patokan minyak mentah global menunjukkan penurunan hampir dua persen.
Seorang pejabat kelompok militan Hamas mengkondisikan pembebasan sandera di Gaza sebagai syarat gencatan senjata dalam pemboman Israel atas daerah kantong Palestina tersebut.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Menguat Tipis
Israel siapkan invasi darat
Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan sebuah invasi darat. Namun didesak oleh Amerika Serikat dan negara-negara Arab untuk menunda sebuah operasi yang akan melipatgandakan jumlah korban sipil di daerah pantai padat penduduk, serta dapat menyulut konflik yang lebih luas.
"Ini adalah 'kekacauan', dalam satu kata," kata John Kilduff, mitra di hedge fund energi New York Again Capital, merujuk pada perang tersebut.
Harga minyak mentah mendapatkan kembali momentum kenaikannya setelah penurunan pada Kamis karena pasukan Israel melakukan serangan darat Gaza terbesarnya terhadap Hamas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel masih bersiap untuk melakukan invasi darat secara penuh.
Sementara hal itu sedang berlangsung di tengah-tengah mediasi yang intens oleh kekuatan-kekuatan dunia, ancaman dari produsen minyak terbesar kelima, Iran, untuk terjun ke dalam pertempuran tampaknya semakin meningkat dengan berlalunya hari demi hari dalam perang yang telah berlangsung selama tiga minggu ini.
Teheran, pendukung kuat Hamas, terus menerus memberi umpan kepada sekutu Israel, Washington, sejak serangan mematikan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu, yang memicu pertempuran terburuk yang pernah terjadi di Timur Tengah dalam beberapa dekade terakhir.