Lapisan Es di Gunung Jayawijaya Diprediksi Habis pada 2026

Salju abadi di Papua terus menyusut. MI/Agus Mulyawan

Lapisan Es di Gunung Jayawijaya Diprediksi Habis pada 2026

Atalya Puspa • 2 December 2024 19:33

Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa ketebalan es di pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah, terus menyusut secara derastis. Bahkan, sampai saat ini diperkirakan tersisa hanya setebal 4 meter.

Menanggapi itu, pakar iklim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edvin Aldrian menyatakan bahwa hal itu disebabkan karena adanya perubahan iklim. 

“Ya, (penyusutan es di Jayawijaya) karena pemanasan global. Jadi kami memang sudah meramalkan di BMKG bahwa di Gunung Jaya Wijaya lapisan esnya akan habis di tahun 2026. Tinggal sedikit lagi memang,” kata Edvin saat dihubungi, Senin, 2 Desember 2024.

Menurut dia, sejak lama peneliti telah memasang pipa dari ujung dasar es di puncak Jayawijaya sampai ke dasar untuk mengukur ketebalan es . Dan saat ini, pipa tersebut sudah jatuh yang menandakan bahwa ketebalan es semakin menipis. 
 

Baca juga: BNPB Siapkan Daerah Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Penghujung 2024

Selain dari pemanasan global, kuatnya el nino di tahun-tahun tertentu di Indonesia turut mempercepat penipisan lapisan es di puncak Jaya Wijaya. Ia menyatakan, hingga kini masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai dampak dari penipisan es di puncak Jayawijaya.

“Apakah akan ada dampak sosialnya untuk hal tersebut, saya sulit mengatakannya. Tapi kita harus melihat lebih jauh lagi,” jelasnya.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Standarisasi Instrumen Klimatologi BMKG Donaldi Sukma Permana mengatakan ketebalan es yang diperkirakan hanya tinggal 4 meter itu didapatkan berdasarkan pengukuran terhadap tongkat/stake ukur yang ditanam di Puncak Sudirman Pegunungan Jayawijaya.

“Terakhir ada 14 stake yang sudah tersingkap artinya ketebalan gletser diperkirakan tinggal empat meter,” terang Donaldi.

Ketebalan es tersebut sudah menyusut signifikan dibandingkan hasil pengukuran BMKG sebelumnya yaitu 32 meter pada tahun 2010, dan 5,6 meter pada medio November 2015-Mei 2016. “Hal ini juga disebabkan oleh El Nino kuat yang terjadi pada saat itu,” ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)