Menlu AS Lebih Pilih Jeda Kemanusiaan Ketimbang Gencatan Senjata di Gaza

Amman: Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), lebih memilih "jeda kemanusiaan" ketimbang gencatan senjata untuk diterapkan di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang terus dibombardir Israel sejak 7 Oktober lalu.

Ia mengatakan bahwa gencatan senjata hanya akan menguntungkan kelompok pejuang Hamas dalam perang melawan Israel.

Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani, Menteri Luar Negeri Qatar, mengatakan kepada Blinken dalam pertemuan di Amman, ibu kota Yordania pada hari Sabtu kemarin bahwa mediasi untuk membuat kelompok pejuang Palestina Hamas melepaskan sandera terkendala pemboman Israel.

Mengutip dari laman Independent, Minggu, 5 November 2023, Blinken bertemu jajaran menlu dari Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Mesir, serta Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Amman.

Saat ini, Blinken sedang melakukan perjalanan ke beberapa negara di Timur Tengah setelah kunjungan ketiganya ke Israel dalam empat minggu terakhir. Lebih dari 9.000 orang tewas di Gaza, menyusul serangan balik Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. 

Sekali lagi Blinken menekankan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak mendukung gencatan senjata saat ini, meski ada laporan bahwa para pejabat AS bekerja di belakang layar untuk mendesak Israel menahan serangan balasan dan ketika Biden menyerukan perlindungan terhadap warga sipil.

Blinken malah mengulangi seruannya untuk "jeda kemanusiaan" di Gaza, ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahannya, yang sebagian terdiri dari beberapa partai sayap kanan Israel, menentang gencatan senjata apa pun kecuali Hamas melepaskan seluruh sandera.

Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel akan terus memblokir bahan bakar yang akan masuk ke Gaza.

Baca juga:  Militer Israel Serang Pintu Masuk Rumah Sakit Anak Al-Nasr di Gaza