Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (AP)
Willy Haryono • 21 February 2024 16:50
Moskow: Pihak keluarga Alexei Navalny, oposisi Rusia yang meninggal dunia di penjara, mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera memulangkan jenazah tokoh tersebut.
Dalam sebuah video yang direkam di luar koloni tempat Navalny meninggal pada hari Jumat, ibunda Navalny mengaku berusaha menemu jasad anaknya selama lima hari, tapi ia bahkan tidak tahu di mana dia berada.
Istri Navalny, Yulia, mendesak pihak berwenang Rusia untuk tidak menghentikan orang-orang yang dicintai Navalny untuk mengucapkan selamat tinggal. Keluarga telah diberitahu bahwa jenazahnya tidak akan dibebaskan selama dua minggu.
Ibunya diberi tahu bahwa jenazah Navalny tersebut ditahan untuk "analisis kimia," kata seorang perwakilan Navalny.
Belum ada konfirmasi mengenai keberadaan jenazah tersebut dari pihak berwenang Rusia, sementara upaya menemukannya telah berulang kali dihentikan.
Yulia Navalnaya menuduh jenazah suaminya disimpan sampai bekas keracunan racun saraf Novichok-nya hilang. Navalny selamat dari upaya pembunuhan dengan menggunakan racun di tahun 2020.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan itu "tidak berdasar dan vulgar," namun menambahkan bahwa sejak Yulia baru saja menjanda beberapa hari lalu, ia tidak akan berkomentar lebih lanjut.
Ibu Navalny mengajukan permohonan langsung kepada Presiden Putin di luar koloni hukuman Siberia yang dikenal sebagai Serigala Kutub, tempat kematiannya diumumkan pada 16 Februari.
"Saya tidak bisa menemuinya selama lima hari, mereka menolak memberikan jenazahnya kepada saya, dan mereka bahkan tidak memberitahukan di mana dia berada," katanya, seperti dikutip dari BBC, Rabu, 21 Februari 2024.