Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: UBS menaikkan target S&P 500 dengan memperkirakan indeks acuan akan mencapai 5.400 pada akhir tahun. Ini merupakan perkiraan paling bullish, sekitar sembilan persen di atas level saat ini.
Meskipun data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan memicu penurunan saham pada minggu lalu, UBS mengatakan fakta bahwa inflasi didorong oleh permintaan konsumen yang kuat sebenarnya merupakan hal yang baik untuk ekuitas.
“Inflasi yang lebih tinggi cenderung berdampak positif bagi harga saham,” kata Analis yang dipimpin oleh Jonathan Golub dikutip dari
Business Insider, Rabu, 21 Februari 2024.
“Meskipun pasar melakukan aksi jual karena laporan CPI dan PPI yang lebih kuat pada minggu lalu, penelitian kami menunjukkan bahwa data yang didorong oleh permintaan ini konstruktif untuk keuntungan di masa depan.” tegas dia.
UBS mengutip permintaan konsumen yang kuat, merujuk pada serangkaian data ekonomi terkini termasuk kepercayaan konsumen, data gaji, dan data manufaktur.
prediksi berbagai manajer investasi
UBS mengakhiri tahun lalu dengan perkiraan 4,850. Mereka kemudian menaikkan jumlah tersebut pada pertengahan Januari menjadi 5.150.
Goldman Sachs juga merevisi target akhir tahun mereka menjadi 5.200. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan akhir tahun Tom Lee yang kini menjadi prediksi tertinggi kedua.
Sementara itu, perusahaan seperti JPMorgan berada pada spektrum
bearish. Mereka memperkirakan indeks akan turun ke 4.200 pada akhir Desember.
“Meskipun pandangan kami
bullish, nampaknya kami tidak cukup bullish,” tulis UBS.