Ekspor RI Anjlok 1,70%, Ini Biang Keroknya

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.

Ekspor RI Anjlok 1,70%, Ini Biang Keroknya

Insi Nantika Jelita • 16 December 2024 14:47

Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pada November 2024, nilai ekspor mencapai USD24,01 miliar atau sekitar Rp384 triliun (kurs Rp16.016).

Angka ini turun sekitar 1,70 persen dibandingkan Oktober 2024. Amalia menyebut, kinerja ekspor yang loyo dipicu penurunan ekspor nonmigas.

"Penurunan nilai ekspor November secara bulanan terutama didorong oleh nilai ekspor nonmigas, terutama pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati HS15, biji logam terak dan abu HS26, tembaga dan barang daripadanya HS74," kata Amalia dalam konferensi pers Rilis BPS secara daring, Senin, 16 Desember 2024.

Dalam catatan BPS, nilai ekspor migas tercatat senilai USD1,32 miliar atau sekitar Rp21,1 triliun, turun sebesar 2,10 persen. Untuk nilai ekspor nonmigas pada November juga anjlok sebesar 1,67 persen dengan nilai USD22,69 miliar atau senilai Rp363 triliun.

Penurunan nilai ekspor nonmigas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang turun sebesar 0,92 persen dengan andil sebesar negatif 0,70 persen. Penurunan secara bulanan ini utamanya disebabkan oleh komoditas minyak kelapa sawit, tembaga, kendaraan bermotor roda empat atau lebih, bungkil dan residu, serta bubur kertas atau pulp.

Namun demikian, Amalia menerangkan secara tahunan nilai ekspor November 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,14 persen. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama pada nikel dan barang daripadanya (HS75), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84), serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.

Sementara, terjadi peningkatan nilai ekspor nonmigas secara tahunan. Ini terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan yang sebesar 13,88 persen dan memberikan andil sebesar 10,12 persen.
 

Baca juga: Sri Mulyani: Sistem INSW Dorong Efisiensi Perdagangan Internasional
 

Negara tujuan ekspor


Pada perkembangan ekspor nonmigas terdapat tiga besar negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Nilai ekspor ketiga negara ini memberikan share atau hasil sekitar 44,82 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada November 2024.

Nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat sebesar USD6,24 miliar, atau naik sebesar 10,23 persen dibandingkan Oktober 2024. Nilai ekspor nonmigas ke Amerika Serikat tercatat sebesar USD2,34 miliar, turun sekitar USD90 ribu jika dibandingkan dengan bulan lalu.

Untuk nilai ekspor nonmigas ke India tercatat sebesar USD1,58 miliar atau turun sebesar 21,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Secara tahunan nilai ekspor ke Tiongkok dan Amerika Serikat mengalami peningkatan sedangkan nilai ekspor ke India mengalami penurunan," jelas Amalia.

Begitupun, dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa juga mengalami penurunan secara bulanan namun secara tahunan mengalami peningkatan.

Secara kumulatif yaitu sepanjang Januari sampai dengan November 2024, total ekspor mencapai USD241,25 miliar, atau naik sebesar 2,06 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Ekspor nonmigas mencapai USD226,91 miliar, atau naik sebesar 2,24 persen. Sedangkan, ekspor migas mencapai USD14,34 miliar yang turun sebesar 0,71 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)