Sejumlah imigran berkumpul di perbatasan AS dan Meksiko, 20 Desember 2022. (AP/Morgan Lee/File)
Willy Haryono • 24 September 2023 22:09
El Paso: Setidaknya 2.000 lebih imigran membanjiri kota El Paso di Texas, Amerika Serikat (AS), pada setiap harinya sepanjang pekan ini. Gelombang kedatangan dalam jumlah besar ini membuat El Paso mencapai "titik puncak" atau "breaking point."
"Kota El Paso memiliki sumber daya yang terbatas, dan kita telah sampai pada titik puncaknya saat ini," kata Wali Kota Oscar Leeser.
Banyaknya pencari suaka asal Venezuela adalah bagian dari gelombang besar migran yang menempuh rute berbahaya dengan bus dan kereta kargo ke kota-kota perbatasan Meksiko dekat San Diego, California, serta kota El Paso dan Eagle Pass di Texas.
Jumlah migran telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir, dan peningkatan dramatis baru-baru ini telah menimbulkan gelombang serangan politik baru terhadap Presiden AS Joe Biden menjelang pemilu tahun 2024.
Lesser mengatakan dalam konferensi pers bahwa El Paso berencana membuka tempat penampungan baru, dan pada hari Sabtu telah menyewa lima bus untuk membawa para migran ke New York, Chicago dan Denver.
Gubernur-gubernur Partai Republik di Texas dan Florida telah dikritik karena mengirim para migran ke kota-kota yang dianggap liberal seperti New York dan Sacramento. Namun Leeser, seorang politikus Partai Demokrat, mengatakan bahwa semua migran di bus El Paso berangkat secara sukarela ke kota-kota pilihan mereka.