Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Perusahaan pengelola keuangan Tiongkok yang bermasalah, Zhongrong, telah meminjamkan uang kepada beberapa pengembang properti yang sedang kesulitan di Tiongkok.
Zhongrong International Trust adalah raksasa industri keuangan bayangan Tiongkok senilai USD3 triliun dan baru-baru ini gagal membayar beberapa produk keuangan tepat waktu.
Laporan Financial Times (FT) mengatakan hubungan antara Zhongrong dan pengembang properti telah memicu kekhawatiran akan dampak limpahan dari perlambatan di sektor real estat.
Pengajuan hukum dari 2022 dan 2023 yang diperiksa oleh FT menunjukkan Zhongrong telah mengajukan klaim lebih dari 8,7 miliar yuan (USD1,20 miliar) terhadap Sunac, yang gagal bayar pada 2022 dan mencapai rencana restrukturisasi utang luar negeri pada Maret.
"Tidak jelas, jika ada, penyelesaian apa yang dicapai Zhongrong dengan Sunac," kata laporan itu dikutip dari Channel News Asia, Senin, 18 September 2023.
Zhongrong tidak menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut. Zhongrong menunda pembayaran dua produk yang jatuh tempo pada Maret 2021 dan April 2022, menurut pengungkapan pada April dari perusahaan bahan kimia tekstil Zhejiang Jihua.
Pengembangan proyek properti
Laporan media pemerintah Tiongkok mengaitkan produk tersebut dengan proyek real estat yang dikembangkan oleh China Fortune Land Pengembangan dan Sunac.
Eksposur investasi real estat Zhongrong Trust menyumbang 10,7 persen dari total aset yang dikelolanya pada akhir 2022, lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 5,8 persen.
Zhongrong mengatakan mereka tidak dapat melakukan pembayaran pada beberapa produk perwalian tepat waktu. Perusahaan telah melewatkan pembayaran puluhan produk investasi sejak akhir Juli.