Ilustrasi. FOTO: AFP
Angga Bratadharma • 24 July 2023 13:20
New Delhi: Jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom mengungkapkan perekonomian India bakal tumbuh dengan kecepatan yang solid untuk sisa tahun fiskal ini dan berikutnya. Akan tetapi jauh di bawah tingkat potensinya, dengan situasi ketenagakerjaan hanya akan sedikit membaik.
Mengutip The Business Times, Senin, 24 Juli 2023, negara terpadat di dunia ini bercita-cita untuk melompati status negara maju dengan memanfaatkan bonus demografi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menuntut tingkat pertumbuhan produk domestik bruto tahunan sekitar delapan persen selama 25 tahun ke depan.
Tetapi mencapai tonggak sejarah ini bergantung pada penerapan reformasi utama dalam pendidikan, infrastruktur, perawatan kesehatan, dan teknologi.
"Jika kita ingin mewujudkan potensi pertumbuhan delapan persen pada dekade ini, tantangan terbesar sebelum pembuat kebijakan adalah merealokasi surplus tenaga kerja dari pertanian ke sektor yang lebih produktif dengan pekerjaan yang menguntungkan didalamnya," kata Ekonom ANZ Research Dhiraj Nim.
"Jika momentum reformasi India kurang bersemangat, gambaran yang kurang menarik akan muncul," tambahnya.
Jajak pendapat Reuters terbaru dari 53 ekonom yang diambil antara 1 dan 21 Juli menunjukkan ekonomi India akan tumbuh 6,1 persen tahun fiskal ini, tingkat yang wajar ketika ekonomi utama lainnya diperkirakan melambat. Hal itu mempertahankan lingkungan yang kondusif untuk penciptaan lapangan kerja.
Diperkirakan tumbuh 6,5 persen tahun fiskal berikutnya, dengan ekspektasi pertumbuhan 6,2 persen pada kuartal ini, diikuti oleh 6,0 persen dan 5,5 persen. Prospek sebagian besar tidak berubah dari jajak pendapat bulan Juni.
"Saya pikir 6,0 persen hingga 6,5 persen adalah perkiraan yang sangat dapat dicapai dan sangat konservatif untuk lintasan pertumbuhan India," pungkas Nim.