Ilustrasi transisi energi terbarukan. (Medcom.id)
Marcheilla Ariesta • 24 June 2023 07:49
Jakarta: ASEAN Center for Energy (ACE) melakukan kemitraan dengan United States Agency for International Development (USAID) Program daya Cerdas Asia Tenggara (SPP). Kemitraan ini bertujuan untuk memelopori agenda bersih di kawasan ASEAN.
ACE telah bergabung dengan USAID SPP melalui prakarsa energi bersih perintisnya, Southeast Asia Smart Power Program (SEA SPP).
Sebagai bagian integral dari Pertemuan Pejabat Senior Energi ASEAN-AS ke-14 (SOME-U.S), upacara penandatanganan diadakan pada 22 Juni 2023 di Sekretariat ASEAN di Jakarta.
Upacara tersebut dihadiri oleh pejabat senior energi (SOE) pemimpin negara anggota ASEAN dan AS, Sekretariat ASEAN, Pusat Energi ASEAN (ACE), dan USAID. Mereka menggarisbawahi komitmen kuat negara-negara anggota ASEAN untuk mendorong transisi energi bersih di wilayah tersebut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan untuk memastikan kemitraan yang inovatif, pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan, serta akses ke teknologi yang diperlukan dan efektif untuk mempercepat transisi energi.
Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat membuka ASEAN Senior Officials Meeting on Energy (SOME) ke-41.
Menurutnya, kolaborasi perlu diperkuat tidak hanya antar negara anggota ASEAN tetapi juga dengan organisasi internasional dan pemangku kepentingan.
“Saya mengucapkan selamat atas implementasi ASEAN dan mitra AS dalam mendukung pembangunan energi berkelanjutan di ASEAN,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan Pemimpin BUMN Indonesia, Jisman Hutajulu, dikutip dari pernyataan ACE, Jumat, 23 Juni 2023.
Dia melanjutkan dengan menekankan perlunya memanfaatkan sumber daya energi yang melimpah dan beragam di kawasan ASEAN untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Kolaborasi dengan USAID melalui SPP diharapkan dapat memberdayakan ACE untuk memperkuat sistem kelistrikan kawasan dengan mendorong perdagangan energi regional dan mempercepat penerapan teknologi energi bersih.
ACE menilai kemitraan ini mencerminkan dedikasi ASEAN terhadap Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Rencana Aksi ASEAN untuk Kerja Sama Energi (APAEC). Tak hanya itu, kemitraan ini dapat mendorong masa depan energi berkelanjutan dari perspektif ASEAN.
"Melalui kerja sama, ACE dan USAID bertujuan untuk mendukung implementasi APAEC Tahap II: 2021-2025 menuju percepatan transisi energi berkelanjutan di kawasan," kata ACE.
Direktur Eksekutif ACE, Nuki Agya Utama menandatangani hibah kemitraan selama tiga tahun bersama dengan John Bruce Wells, Ketua Partai SPP USAID Asia Tenggara, menekankan pentingnya kemitraan ini.
"Kolaborasi dengan USAID melalui SPP ini sangat penting dalam mencapai target regional kami pada tahun 2025 dan melengkapi ACE dengan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk memajukan implementasi APAEC," katanya.
"Bersama-sama, kami akan berusaha untuk meningkatkan daya bersih dan andal, mengurangi inefisiensi, meningkatkan kualitas udara, dan memajukan upaya mitigasi iklim," imbuh Nuki.
Kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan di Asia Tenggara. Melalui kolaborasi ini, ACE mengatakan, mereka akan berkomitmen mendorong perubahan positif dan memberikan dampak yang bertahan lama pada transformasi energi di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Transisi Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan