Ilustrasi. Foto: Dokumen KAI
Annisa Ayu Artanti • 30 June 2023 12:22
Jakarta: Pemerintah tidak akan menyetop operasi kereta api (KA) Argo Parahyangan meski ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Terdapat sejumlah pertimbangan yang membuat pemerintah tetap mempertahankan kereta tujuan Bandung tersebut agar tetap beroperasi.
Pertama soal rute, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, meski memiliki tujuan yang sama yakni pergi ke Bandung, rute yang dilewati KA Argo Parahyangan dengan KCJB pun berbeda.
Sehingga, pengoperasian KA Argo Parahyangan tidak mengganggu keberadaan kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu.
Masyarakat yang akan pergi ke Bandung dengan KA Argo Parahyangan akan naik dari Stasiun Gambir, lalu menuju Bekasi, Cimahi dan Bandung. Sedangkan, KCJB melayani empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
Kedua, pangsa pasar kedua moda transportasi massal ini berbeda. Harga tiket dua kereta juga berbeda. Tiket KA Argo Parahyangan Jakarta-Bandung dibanderol mulai Rp150 ribu. Sementara, tarif kereta cepat dipatok sekitar Rp300 ribuan untuk jarak terjauh.
"Pangsa pasarnya kan agak beda. Jalur keretanya pun berbeda walau searah ke Bandung. Jadi, tidak ada masalah," jelas Risal, dilansir Media Indonesia, Jumat, 30 Juni 2023.
Selain itu, ketiga terkait waktu tempuh. Masyarakat bisa memiliki beragam opsi menaiki moda transportasi untuk pergi ke Kota Kembang dengan jarak waktu perjalanan yang berbeda.
Jarak tempuh KA Argo Parahyangan dari Jakarta ke Bandung selama tiga jam 15 menit. Sedangkan, dengan KCJB, masyarakat bisa sampai ke Bandung dalam waktu 45 menit.
"Iya jadi ada beberapa pilihan untuk masyarakat pergi ke Bandung," ucap Risal.
Dengan berbagai alasan itu, Kementerian Perhubungan memastikan tidak akan menyuntik mati kereta api (KA) Argo Parahyangan tidak disuntik mati alias masih beroperasi.