Ghifari Haikal Nur Santri Korban Musala Ambruk Dimakamkan Berdampingan dengan Ayahnya di Lamongan

Lamongan: Suasana haru masih menyelimuti rumah keluarga almarhum Ghifari Haikal Nur, 17,  salah satu korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo pada Senin, 29 September lalu.

Jenazah Haikal dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Wangin, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Rabu pagi, 8 Oktober 2025. Pemakaman dilakukan bersebelahan dengan makam ayahnya yang meninggal empat tahun sebelumnya.

Haikal merupakan warga Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Selama ini ia menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny sebelum menjadi korban tragedi musala ambruk.

Jenazah Haikal diserahkan dari RS Bhayangkara Polda Jatim kepada pihak keluarga pada Rabu pagi. Proses penyerahan dilakukan setelah proses identifikasi DNA dinyatakan selesai.

Haikal merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang dikenal tekun dan rajin. Ia memiliki cita-cita tinggi untuk menjadi seorang ulama. "Saya terakhir bertemu Haikal saat liburan bulan Agustus lalu. Saya tidak mendapatkan firasat apa-apa sebelum musibah terjadi," kata Sundari, ibu korban di Lamongan, Rabu, 8 Oktober 2025.

Haikal berencana melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi di pesantren yang sama setelah lulus dari Madrasah Aliyah. Ia dikenal sebagai santri yang taat dan memiliki semangat belajar tinggi.

Keluarga tidak menyangka kehilangan putra bungsu yang dikenal taat kepada keluarga dan rajin beribadah. Mereka harus merelakan kepergian Haikal dalam tragedi memilukan tersebut.

Dengan kejadian ini, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Haikal untuk selama-lamanya. Meski berat, mereka berusaha menerima takdir yang telah ditentukan. Proses pemakaman berlangsung dengan khidmat dihadiri keluarga dan kerabat dekat. Haikal kembali ke pangkuan bumi persis di samping makam sang ayah yang sangat dirindukannya.