Kemenag Dorong Penyuluh Agama Ikut Aktif Menjaga Alam

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, melakukan penanaman pohon di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. Dok. Kemenag

Kemenag Dorong Penyuluh Agama Ikut Aktif Menjaga Alam

Achmad Zulfikar Fazli • 22 April 2025 23:16

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Penanaman Sejuta Pohon Matoa di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. Aksi ini melibatkan puluhan ribu satuan kerja (Satker) dan mitra Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, termasuk Penyuluh Agama Islam, Kantor Urusan Agama (KUA), masjid, Lembaga Pengelola Zakat (LPZ), nazir, dan organisasi kemasyarakatan Islam.

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan, gerakan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag dalam memperluas partisipasi masyarakat keagamaan dalam menjaga lingkungan.

"Kami memiliki banyak Satker dan mitra yang tersebar hingga tingkat komunitas, seperti Penyuluh Agama Islam, KUA, pengurus masjid, dan ormas Islam. Dengan melibatkan mereka dalam penanaman pohon matoa, kami berharap tumbuh kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga alam," ujar Abu di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

Abu mengungkapkan 38 ribu Penyuluh Agama telah diinstruksikan untuk menanam pohon dan menyampaikan pesan pelestarian lingkungan kepada majelis serta kelompok binaannya.

"Kami menginstruksikan seluruh Penyuluh Agama Islam untuk tidak hanya menanam, tapi juga mengajak masyarakat memahami pentingnya gerakan ini," jelas dia.

Selain itu, 5.914 KUA diminta menanam minimal 10 pohon di lingkungan kantor masing-masing. Para calon pengantin (Catin) turut dilibatkan melalui program ‘Satu Catin, Satu Pohon’.

"Kami berharap, dengan kebijakan ini, Catin ikut andil dalam penghijauan sejak awal membina rumah tangga," ujar Abu.

Di Unit Percetakan Al-Qur’an Ciawi, 10 pohon matoa telah ditanam sebagai bagian dari dukungan terhadap gerakan ini.
 

Baca Juga:

Peringati Hari Bumi, Menag Imbau Tokoh Agama Beri Teladan Pelestarian Alam


Di samping itu, Kemenag telah mengeluarkan imbauan kepada Badan Kesejahteraan Masjid dan Dewan Kemakmuran Masjid agar menanam minimal 10 pohon matoa per masjid. Targetnya, 15 ribu hingga 20 ribu pohon akan tertanam melalui jaringan masjid dan musala di seluruh Indonesia.

"Selain penanaman, kami juga mendorong agar masjid dan musala menjadi lebih ramah lingkungan, melalui khotbah dan pengumuman yang mendukung gerakan ini," kata Abu.

Kemenag juga melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), lembaga amil zakat, Badan Wakaf Indonesia, serta para nazir dalam penanaman pohon.

“Saya baru mendapat laporan dari Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, bahwa sekitar 11.848 pohon telah ditanam oleh LPZ dan nazir di berbagai daerah," ungkap dia.

Untuk mendukung gerakan ini, Abu menekankan pentingnya peran ormas Islam. Menurut dia, ormas Islam memiliki jaringan luas dan kemampuan untuk menggerakkan masyarakat dalam program penghijauan.

"Ormas keagamaan memiliki akar kuat di masyarakat. Keterlibatan mereka akan mempercepat pencapaian target sejuta pohon," ujar dia.

Dia berharap gerakan ini tidak hanya berhenti pada penanaman pohon, tetapi berlanjut pada perawatan dan pelestariannya.

“Melalui program ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai konservasi alam di kalangan umat. Dengan kolaborasi berbagai pihak, kita dapat mewariskan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang," ujar Abu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)