Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan Digital yang diselenggarakan oleh komunitas Keluarga Khatulistiwa di aula rumah dinas Wakil Wali Kota Pontianak. Istimewa
Al Abrar • 19 April 2025 08:59
Pontianak: Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mendorong penerapan transaksi non tunai di kalangan pelaku UMKM. Digitalisasi pembayaran dinilai membawa banyak manfaat, mulai dari efisiensi usaha hingga peningkatan transparansi keuangan.
“Penggunaan fitur transaksi digital seperti QRIS mampu menekan peredaran uang palsu. Selain itu, UMKM yang menggunakan sistem ini otomatis memiliki pencatatan keuangan yang lebih tertata,” ujar Kepala Biro Perekonomian Setda Kalbar, Hari Ronaldi, dalam kegiatan Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan Digital yang digelar komunitas Keluarga Khatulistiwa di Aula Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak.
Hari menambahkan, pelatihan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pelaku UMKM dalam mendukung gerakan Go Digital. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah mewajibkan penggunaan transaksi digital di setiap kegiatan pemerintah yang melibatkan UMKM.
Dukungan terhadap digitalisasi juga datang dari Riki, inisiator aplikasi kasir digital Eastpos. Ia menyebut digitalisasi transaksi akan membuat usaha lebih aman, transparan, dan efisien. Aplikasi Eastpos sendiri dirancang khusus untuk membantu UMKM beralih dari pencatatan manual ke sistem digital.
“Dengan Eastpos, pelaku UMKM bisa menghemat waktu dan biaya, mengelola transaksi lebih mudah, serta menggunakan berbagai fitur canggih yang user-friendly,” jelas Riki.
Aplikasi Eastpos, yang baru saja resmi diluncurkan bulan ini dan berkantor pusat di Pontianak, dapat diunduh gratis melalui perangkat Android. Aktivasi dilakukan dengan cepat menggunakan QRIS. Proses transaksi pun diklaim hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit, dan riwayat penjualan bisa dilihat harian, mingguan, bulanan hingga tahunan.
“Pemilik UMKM bisa memantau omzet, stok, hingga mengubah harga produk dengan mudah. Semua transaksi tercatat rapi dan dapat diakses sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Fitur unggulan Eastpos mencakup pencatatan keuangan, kasir digital, transfer saldo real-time, pembayaran digital multi-user, serta layanan PPOB seperti pulsa, paket data, dan top-up. Riki mengklaim fitur ini menjadi kelebihan dibanding enam kompetitor yang telah mereka survei.
Ke depan, Eastpos akan melakukan roadshow pelatihan pencatatan keuangan digital ke berbagai komunitas UMKM di Kalimantan dan daerah lain di Indonesia. Riki optimistis pelaku usaha lokal bisa cepat beradaptasi dengan ekosistem digital.
Sementara itu, Edukator QRIS dan Perlindungan Konsumen dari Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, Nidhi Lisiniratiwi, mengapresiasi kegiatan edukasi digital yang diberikan kepada pelaku UMKM.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat agar UMKM semakin paham pentingnya pembayaran digital dan semakin sadar terhadap perlindungan konsumen serta keaslian rupiah. Kami berharap kegiatan serupa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha,” tutup Nidhi.