PTPN III Sambangi Tiongkok Bahas Ekspansi Investasi di KEK Sei Mangkei

PTPN III Sambangi Tiongkok Bahas Ekspansi Investasi di KEK Sei Mangkei. Foto: dok PTPN.

PTPN III Sambangi Tiongkok Bahas Ekspansi Investasi di KEK Sei Mangkei

Ade Hapsari Lestarini • 12 January 2025 19:31

Jakarta: Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok untuk membahas potensi kerja sama strategis dengan Basic International Investment Pte Ltd.

 
Pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 9 Januari 2025 tersebut fokus pada rencana investasi bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara.
 
Dalam kunjungan itu, Abdul Ghani disambut hangat oleh CEO sekaligus pemilik Basic International Investment Pte Ltd., Liu. Diskusi berlangsung dalam suasana cair dan produktif, mengingat kedua pihak memiliki kesamaan visi mengenai bisnis yang tidak hanya mengedepankan keuntungan, tetapi juga manfaat sosial yang luas.
 
Liu mengapresiasi PTPN atas dukungan yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan administrasi bisnis Basic International Investment Pte Ltd. di Indonesia. Ia menegaskan komitmennya untuk berkontribusi melalui investasi signifikan yang diproyeksikan mampu menyerap hingga 7.000 tenaga kerja lokal.
 

Sei Mangkei lokasi strategis

 
Menurut Liu, Indonesia, khususnya KEK Sei Mangkei, merupakan lokasi strategis untuk investasi di tengah ketidakpastian politik global.

Pihaknya berencana menambah satu pabrik sarung tangan berbahan dasar karet alami serta mendirikan lembaga penelitian dan pengembangan (R&D) karet bekerja sama dengan lembaga penelitian dalam negeri seperti Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
 
"Tujuannya adalah meningkatkan kualitas, efisiensi, dan inovasi produk berbasis karet," ujar Liu, dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 Januari 2025.
 
Abdul Ghani menyambut positif rencana Basic International Investment Pte Ltd. yang akan menambah investasinya di Indonesia. Menurut dia, inisiatif ini memberikan potensi bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas karet yang sebelumnya mengalami tekanan harga.
 
"Rencana konversi lahan karet menjadi sawit atau tebu akan dikaji kembali sesuai kebutuhan bahan baku karet alami Basic International Investment Pte Ltd," jelas dia.
 
Abdul Ghani juga menegaskan, investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi PTPN sebagai korporasi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
 
"Dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja, langkah ini sejalan dengan target pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen," tambah dia.
 

Potensi kerja sama pembangunan pembangkit listrik dari EBT

 
Selain membahas investasi pabrik sarung tangan, diskusi juga mencakup potensi kerja sama pembangunan pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis biomassa. Pembangkit ini nantinya akan memasok kebutuhan listrik KEK Sei Mangkei serta masyarakat sekitar, mendukung transformasi kawasan tersebut menjadi Kawasan Green Industry.
 
Basic International Investment Pte Ltd. juga menyampaikan minat untuk mengembangkan bisnis di sektor pertanian dan peternakan sapi perah (Dairy Farm) guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis pemerintah.
 
Sebagai catatan, anak perusahaan Basic International Investment Pte Ltd., PT Basic International Sumatera (BASIC), yang bergerak di bidang manufaktur sarung tangan medis berbahan latex, telah merealisasikan investasi sebesar Rp659 miliar di KEK Sei Mangkei pada 2024.
 
Proyek ini menjadi awal dari rencana investasi jangka panjang dengan nilai total Rp15
triliun (sekitar USD925 juta). Untuk tahap pertama, investasi sebesar Rp4,8 triliun (sekitar USD296 juta) akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun sejak Juli 2024.
 
Kerja sama ini diharapkan menjadi momentum penting dalam pengembangan bisnis berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat lokal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)