Pemerintah Aceh Targetkan Pembentukan Koperasi Merah Putih di 6.497 Gampong

Peluncuran dan dialog percepatan musyawarah desa khusus (Musdesus) dan Pembentukan Koperasi Desa/Koperasi Merah Putih di Balee Meuseraya Aceh Banda Aceh. Foto: Isitimewa

Pemerintah Aceh Targetkan Pembentukan Koperasi Merah Putih di 6.497 Gampong

Fajri Fatmawati • 23 May 2025 12:44

Banda Aceh: Pemerintah Aceh menargetkan pembentukan Koperasi Merah Putih di 6.497 gampong yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menyatakan pentingnya koperasi sebagai instrumen utama dalam memperkuat ekonomi rakyat dan membangun kemandirian desa.

"Pemerintah Aceh menargetkan pembentukan koperasi di seluruh 6.497 gampong yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh," kata Mualem, Jumat, 23 Mei 2025.

Mualem menyatakan masyarakat sangat antusias menyambut program Koperasi Merah Putih, lantaran hal itu menjadi gerakan ekonomi kolektif yang berbasis potensi lokal. Untuk itu ia mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk bergerak bersama, menggali kekuatan sektor unggulan desa seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.

“Program Koperasi Merah Putih adalah langkah penting untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. Kami sangat menyambut baik dukungan pemerintah pusat dalam merealisasikan program ini di Aceh,” ujarnya.

Ia juga berharap agar dukungan pemerintah pusat tidak berhenti pada tahap pembentukan. "Tetapi juga meliputi pendampingan regulasi, pelatihan, akses permodalan, serta penguatan kelembagaan koperasi di desa," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, dalam paparannya mengungkapkan bahwa program Koperasi Merah Putih merupakan agenda strategis nasional yang didorong langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menargetkan terbentuknya 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia pada akhir Juni dan peluncurannya akan dilakukan Presiden pada 12 Juli mendatang.

“Koperasi hari ini harus naik kelas. Ia bisa menjadi badan usaha yang punya bank, pabrik, bahkan mengelola kebun sawit atau eks sumur minyak. Pemerintah menyiapkan model bisnis koperasi yang kuat, lengkap dengan kantor, toko sembako, simpan pinjam, klinik, gudang, truk distribusi, hingga menjadi agen LPG (bersubsidi), pupuk, dan gabah,” jelas Ferry.

Ia juga menyoroti tingginya rantai distribusi yang merugikan petani dan konsumen. Koperasi desa diharapkan bisa menjadi solusi konkret dalam memperpendek rantai distribusi, meningkatkan margin petani, dan menjaga stabilitas harga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)