Jenazah Marsma Fajar Adriyanto Tiba di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang

Malang: Jenazah Marsekal Pertama Fajar Andriyanto, korban jatuhnya pesawat latih sipil tiba di Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh Malang, Senin, 4 Agustus 2025. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Probolinggo, Jawa Timur, untuk kemudian di makamkan di TPU setempat.

Pesawat angkut Hercules dengan nomor ekor A-1318 milik Skadron Udara 31 ini tiba di landasan Lanud Abdul Rachman Saleh Malang pada pukul 08.26 WIB. Sejumlah pejabat di lingkungan TNI AU dan teman sekolah korban, turut menyambut kedatangan jenazah Almarhum Marsma TNI Fajar Andriyanto.

Tidak ada upacara kemiliteran menyambut kedatangan jenazah. Peti jenazah diturunkan dari badan pesawat C-130 dan langsung dimasukkan ambulans diantarkan melalui jalur darat untuk dikebumikan di Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Bagi teman seangkatan SMA-nya, Fajar Andriyanto dikenal sebagai sosok rendah hati dan peduli dengan sesama. Disela kesibukannya, mantan pilot pesawat tempur F-16 ini masih kerap hadir di acara reuni sekolah. Meninggalnya Marsma TNI Fajar Ardiyanto mendapat kenaikkan pangkat luar biasa 1 tingkat dari TNI AU, menjadi Marsekal Muda TNI (anumerta) Fajar Andriyanto.
 

Baca: Mengenal Pesawat Quicksilver GT500, Jenis Pesawat Latih yang Jatuh di Ciampea

Sebelumnya, pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh di TPU Astana, Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu, 3 Agustus 2025. Insiden ini menewaskan Marsma TNI Fajar Adriyanto.

Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan. 

Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr M Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit.