Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 15 November 2025 10:58
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari Indonesia sebesar Rp3,79 triliun. Hal ini berdasarkan data transaksi pada 10-13 November 2025, dimana nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan jual neto.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, aliran modal keluar terdiri dari beli neto sebesar Rp3,92 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp6,33 triliun di pasar SBN dan Rp1,39 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
"Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 13 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp37,24 triliun di pasar saham, Rp6,45 triliun di pasar SBN, dan Rp140,40 triliun di SRBI," kata dia dalam keterangan dilansir di Jakarta, Sabtu, 15 November 2025.
Ia mengungkapkan, BI terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun per 13 November 2025 sebesar 73,51 basis poin (bps). Angka ini turun dibanding dengan 7 November 2025 sebesar 76,05 bps.
.jpg)
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Adapun rupiah ditutup di level Rp16.720 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 13 November 2025. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,12 persen. Indeks Dolar (DXY) melemah ke level 99,16, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 4,119 persen.
Pada Jumat pagi, 14 November 2025, rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.690 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun stabil di 6,12 persen.