Remaja Laki-Laki di AS Lepaskan Tembakan, Dua Orang Dilaporkan Kritis

Ilustrasi Anadolu

Remaja Laki-Laki di AS Lepaskan Tembakan, Dua Orang Dilaporkan Kritis

Fajar Nugraha • 11 September 2025 11:18

Denver: Seorang remaja laki-laki melepaskan tembakan dengan pistol di sebuah sekolah menengah atas di kaki bukit pinggiran kota Denver, Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu 10 September 2025. Pelaku menembak dua remaja sebelum menembak dan melukai dirinya sendiri, kata pihak berwenang.

Penembakan itu dilaporkan sekitar pukul 12.30 siang di Sekolah Menengah Atas Evergreen di Evergreen, Colorado, sekitar 48 kilometer di sebelah barat Denver.

“Tembakan dilepaskan baik di dalam maupun di luar gedung sekolah, dan petugas penegak hukum yang merespons menemukan penembak dalam waktu lima menit setelah tiba,” kata Juru Bicara Kantor Sheriff Jefferson County, Jacki Kelley, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis 11 September 2025.

“Tidak ada petugas penegak hukum yang merespons penembakan itu yang melepaskan tembakan. Lebih dari 100 petugas polisi dari daerah sekitarnya bergegas ke sekolah untuk mencoba membantu,” kata Kelley.

Penembakan sekolah tahun 1999 di Sekolah Menengah Atas Columbine, Jefferson County, menewaskan 14 orang, termasuk seorang wanita yang meninggal awal tahun ini karena komplikasi akibat luka-lukanya dalam penembakan itu.

“Ketiga remaja dari Evergreen dibawa ke Rumah Sakit St. Anthony dan awalnya tercatat dalam kondisi kritis,” kata CEO Kevin Cullinan, sementarausia mereka tidak dipublikasikan.

Menjelang sore hari, seorang remaja berada dalam kondisi stabil dengan apa yang digambarkan oleh Dr. Brian Blackwood, direktur trauma rumah sakit, sebagai cedera yang tidak mengancam jiwa. Ia menolak memberikan detail lebih lanjut.

SMA dengan lebih dari 900 siswa ini sebagian besar dikelilingi hutan. Jaraknya sekitar satu mil dari pusat Evergreen, yang berpenduduk 9.300 jiwa.

Setelah penembakan, para orang tua berkumpul di luar sekolah dasar terdekat menunggu untuk bertemu kembali dengan anak-anak mereka.

Wendy Nueman mengatakan putrinya yang berusia 15 tahun, seorang siswa kelas dua di SMA Evergreen, tidak langsung menjawab teleponnya setelah penembakan, lapor The Denver Post. Ketika putrinya akhirnya menelepon kembali, telepon itu berasal dari telepon pinjaman.

“Dia hanya bilang dia baik-baik saja. Dia hampir tidak bisa bicara,” kata Nueman sambil menahan air mata. Ia menyadari bahwa putrinya kabur dari sekolah.

"Sangat menakutkan. Kami merasa seperti hidup dalam gelembung kecil di sini. Jelas, tidak ada yang kebal,” kata Nueman.

Delapan belas siswa yang melarikan diri dari penembakan tersebut berlindung di sebuah rumah tak jauh dari sana, setelah sekelompok siswa pertama menggedor pintu meminta bantuan, ujar Don Cygan, seorang warga, kepada KUSA-TV Denver. Seorang siswa mengatakan ia mendengar suara tembakan saat berada di kafetaria sekolah dan berlari keluar sekolah, kata Cygan.

Cygan, seorang pensiunan pendidik yang akrab dengan pelatihan karantina wilayah untuk mempersiapkan kemungkinan penembakan, mengatakan ia mencatat nama semua siswa dan nama orang tua yang kemudian datang ke sana untuk menjemput mereka. Istrinya, seorang pensiunan perawat, berhasil menenangkan para remaja tersebut dan mengobati mereka yang mengalami syok, katanya.

"Saya harap mereka merasa telah berlari ke rumah yang tepat," pungkas Cygan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)