Gempa Sumenep, BNPB: 25 Rumah Rusak Berat dan 1.306 Jiwa Mengungsi

Logo BNPB. Foto: Dok. BNPB.

Gempa Sumenep, BNPB: 25 Rumah Rusak Berat dan 1.306 Jiwa Mengungsi

Ficky Ramadhan • 3 October 2025 17:03

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terkini pasca gempa bumi Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur. Bencana tersebut terjadi pada pada Selasa, 30 September 2025, pukul 23.49 WIB. 

Hingga Jumat pagi, 3 Oktober 2025, gempa berdampak pada enam kabupaten dan satu kota, dengan Kabupaten Sumenep sebagai wilayah paling terdampak. Desa Pancor, Prambanan, dan Gayam menjadi kawasan yang mengalami kerusakan cukup parah.

"BNPB bersama BPBD Jawa Timur dan BPBD kabupaten kota terus melakukan monitoring, pendataan, serta distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak," kata Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, dikutip dari Media Indonesia, 3 Oktober 2025.

Baca juga: 

Gempa Sumenep M 6,5 Bikin 3 Orang Luka-Luka


Data sementara menunjukkan 25 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang, 12 rumah rusak ringan, serta lebih dari 100 rumah terdampak lainnya. 

Selain itu, 12 fasilitas ibadah, dua fasilitas kesehatan, lima fasilitas pendidikan, dan satu rumah dinas turut dilaporkan rusak.

Gempa merusak bangunan rumah warga di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu dini hari, 1 Oktober 2025. Foto: Antara/HO-BNPB.

Dari sisi korban, tercatat tiga orang mengalami luka di Kabupaten Sumenep. Ketiganya sudah mendapat perawatan di puskesmas setempat dan diperbolehkan pulang.

Selain itu, terdapat sekitar 373 KK atau 1.306 jiwa yang mengungsi hingga kini. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, sejumlah bantuan logistik telah disalurkan, antara lain makanan siap saji, lauk pauk, terpal, selimut, tambahan gizi, dan paket family kits.

Kondisi di sejumlah wilayah dilaporkan mulai berangsur pulih. Listrik di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, sudah kembali normal. Meski demikian, Abdul Muhari mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

"Kami mengingatkan warga untuk tidak menempati bangunan yang retak atau rusak akibat gempa sebelum dipastikan aman. Pemeriksaan kelayakan rumah sangat penting untuk mencegah risiko lanjutan," ujarnya.

BNPB juga merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sumenep segera menetapkan status tanggap darurat bencana guna mempercepat proses penanganan.

Percepatan pendataan kerusakan serta distribusi bantuan dinilai perlu dilakukan agar kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)