Kursi dan meja SDN Kayuringin Jaya XVI rusak terendam banjir, siswa belajar di lantai. Metrotvnews.com/ Antonio
Bekasi: Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengimbau pihak SDN Kayuringin Jaya XVI menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat untuk memperbaiki kursi dan meja yang rusak akibat terendam banjir.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, mengatakan perbaikan kursi dan meja yang semula menggunakan dana pribadi bisa dialihkan ke dana BOS.
"Jadi dana BOS pusat itu bisa digunakan untuk membeli meja kursi, memperbaiki kursi gitu. Jadi bisa sebetulnya, nggak ada alasan itu sampai kekurangan gitu," kata Alexander di Bekasi, Selasa, 22 Juli 2025.
Dia berencana memanggil seluruh kepala sekolah SD di Kota Bekasi untuk menyosialisasikan hal tersebut.
"Itu yang perlu nanti kita sosialisasikan, ya Rabu saya rencana memanggil semua kepala SD. Kita rapat di lantai tiga, itu maksudnya saya tekankan seperti itu," jelasnya.
Terkait dengan pengadaan kursi dan meja untuk sekolah tersebut, kata dia, diproyeksikan akan terealisasi pada Agustus 2025 mendatang.
"Nah untuk dari Disdik, insyallah Agustus ini kita sudah mulai pengiriman," ungkapnya.
Rombongan siswa SDN Kayuringin Jaya XVI Kota Bekasi, Jawa Barat, terpaksa berlesehan untuk belajar. Pasalnya, kursi dan meja sekolah tersebut rusak usai terendam banjir.
"Itu kelas I (satu) dan kelas III (tiga)," kata Kepala Sekolah SDN Kayuringin 16 Kota Bekasi, Jumiyati, di Bekasi, Senin, 14 Juli 2025.
Dia menyebut kebutuhan kursi dan meja di sekolah tersebut sebanyak 240 unit untuk enam ruang kelas. Jumiyati menerangkan kondisi siswa belajar di lantai terjadi sejak banjir merendam Kota Bekasi, sekitar tiga bulan yang lalu.
Dia menuturkan sekolahnya itu terendam banjir hingga 1,4 meter. Setelah kejadian itu, masih ada beberapa kursi dan meja sekolah dalam kondisi yang baik. Namun, menurut dia, para orang tua murid bersepakat untuk membawa meja dan kursi sendiri agar siswa tidak berebut di kelas.
"Daripada anak murid ribut rebutan kursi, jadinya kita bekerja sama dengan orang tua murid mencari solusi. Jadi usulan orang tuanya kami punya kursi belajar di rumah jadinya dibawa sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan," ujarnya.