Gizi Seimbang Jadi Fokus Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Lumajang

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. Istimewa

Gizi Seimbang Jadi Fokus Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Lumajang

Al Abrar • 21 October 2025 23:24

Lumajang: Upaya peningkatan gizi masyarakat menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program peningkatan gizi di Kabupaten Lumajang. Langkah ini dinilai penting sebagai pondasi dalam membentuk generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju visi Indonesia Emas 2045.

Kegiatan sosialisasi bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” digelar di Gedung Graha Wiyata Pasirian. Acara dibuka oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Mochamad Halim, serta tokoh masyarakat Lumajang.

Dalam sambutannya, Netty Prasetiyani menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurutnya, fase ini merupakan periode emas yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

“Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi sejak masa awal kehidupan, dampaknya bisa permanen. Anak berisiko stunting, daya pikir rendah, dan sulit berdaya saing di masa depan,” ujar Netty, Jumat 17 Oktober 2025.

Ia juga mendorong keterlibatan ibu-ibu di Lumajang untuk memanfaatkan bahan pangan lokal dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Netty menilai program ini sekaligus dapat memperkuat ketahanan gizi serta menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Lumajang memiliki potensi pangan lokal luar biasa. Jika dikelola dengan baik, anak-anak sehat dan ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” tambahnya.

Sementara itu, Amin AK menyebut program peningkatan gizi sebagai investasi jangka panjang yang menyiapkan generasi unggul. Ia menegaskan, kegiatan ini bukan hanya menyediakan makanan bergizi, melainkan juga membangun masa depan bangsa.

“Kita ingin anak-anak tumbuh sehat dari hasil bumi daerah sendiri. Ini bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang kemandirian ekonomi Lumajang,” ungkapnya.

Perwakilan BGN, Mochamad Halim, menjelaskan bahwa pelaksanaan program mengacu pada empat pilar utama, yaitu kecukupan kalori, gizi seimbang, keamanan pangan, dan pemanfaatan bahan pangan lokal.

“Program ini bukan sekadar memberi makan, melainkan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ucap Halim.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan publik agar pelaksanaan program berjalan transparan dan akuntabel.

“Dengan sinergi semua pihak, kita bisa memastikan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal akibat kekurangan gizi,” tuturnya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, pemerintah menegaskan komitmen memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi daerah berbasis potensi lokal secara berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)