Harga Minyak Diperkirakan Turun, Ini Penyebabnya

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Diperkirakan Turun, Ini Penyebabnya

Eko Nordiansyah • 30 May 2025 09:33

Houston: Harga minyak berada di jalur untuk mengakhiri minggu ini dengan penurunan lebih dari satu persen pada Jumat, 30 Mei 2025. Penurunan terjadi di tengah keputusan tarif yang tidak menentu di AS dan karena pasar bersiap untuk potensi kenaikan produksi OPEC+.

Dilansir dari Investing.com, minyak mentah berjangka Brent turun 26 sen atau 0,41 persen menjadi USD63,89 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 27 sen atau 0,44 persen menjadi USD60,67 per barel. Kontrak berjangka Brent untuk bulan Juli akan berakhir pada hari Jumat.

Banding Larangan tarif Trump diterima pengadilan

Di AS, tarif Presiden Donald Trump akan tetap berlaku setelah pengadilan banding federal memberlakukannya kembali untuk sementara pada hari Kamis, yang membalikkan keputusan pengadilan perdagangan pada hari Rabu untuk segera memblokir bea masuk yang paling luas.

Blok tersebut telah menyebabkan harga minyak jatuh lebih dari satu persen pada hari Kamis karena para pedagang mempertimbangkan dampaknya. Para analis mengatakan ketidakpastian akan tetap ada karena pertempuran tarif tersebut berlangsung melalui sistem pengadilan.
 
Baca juga: 

Baru Sehari, Pengadilan Banding AS Berlakukan Kembali Tarif Trump



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Pertemuan OPEC+ menjadi fokus

Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, diperkirakan akan memutuskan kenaikan produksi minyak pada bulan Juli ketika mereka bertemu pada hari Sabtu.

Pada saat yang sama, OPEC berusaha memastikan bahwa beberapa negara yang telah memproduksi di atas tingkat yang disepakati, seperti Kazakhstan, memangkas produksi mereka.

"Kebuntuan antara OPEC dan Kazakhstan menjadi lebih jelas minggu ini," kata kepala penelitian komoditas dan karbon Westpac Robert Rennie dalam sebuah catatan.

Kazakhstan telah memberi tahu OPEC bahwa mereka tidak bermaksud untuk mengurangi produksi minyaknya, menurut laporan hari Kamis oleh kantor berita Interfax Rusia yang mengutip wakil menteri energi Kazakhstan.

Menteri Energi Kazakhstan pada hari Kamis menepis keluhan dari anggota lain atas kelebihan produksi Kazakhstan, dengan mengatakan bahwa pangsa negara itu dalam produksi global kurang dari dua persen dan bahwa harga minyak di atas USD70-USD75 per barel kemungkinan cocok untuk semua negara.

"Panggung sudah siap untuk peningkatan produksi yang luar biasa lagi," kata Rennie, yang berpotensi lebih tinggi dari kenaikan 411 ribu barel per hari yang diputuskan pada dua pertemuan sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)