Botol kecap yang berbentuk ikan ini dilarang beredar di Australia. Foto: ABC News
Wellington: Botol kecap plastik berbentuk ikan memang mungil, lucu, dan disukai banyak penikmat sushi. Namun di negara bagian Australia Selatan, wadah dekoratif ini terjerumus ke dalam jaring plastik terlarang yang semakin luas.
Para pejabat memberlakukan larangan yang tidak biasa spesifik terhadap botol berbentuk ikan mulai Senin 1 September, dengan alasan bahwa botol-botol tersebut lebih buruk bagi lingkungan daripada wadah bumbu lainnya.
Negara bagian berpenduduk 1,9 juta jiwa ini adalah yang pertama di Australia yang menerapkan larangan tersebut dalam sebuah inisiatif untuk mengurangi sampah plastik. Pemerintah Australia Selatan setiap tahun menambahkan barang-barang baru ke dalam daftar plastik terlarangnya, menjadikan langkah-langkah tersebut yang paling komprehensif di negara ini.
Botol berbentuk ikan
Menyingkatkan wadah berbentuk ikan mungkin tampak sangat spesifik, tetapi para pejabat mengatakan wadah-wadah tersebut sangat buruk bagi lingkungan dan dapat disalahartikan oleh biota laut sebagai makanan ketika mencapai lautan.
“Botol-botol kecil itu mudah terjatuh, tertiup angin, atau hanyut ke saluran pembuangan,” ujar Wakil Perdana Menteri Australia Selatan, Susan Close, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Channel News Asia, Senin 1 September 2025.
“Bahkan ketika botol-botol itu berakhir di tempat sampah daur ulang, ukurannya terlalu kecil untuk ditangkap oleh mesin pemilah dan seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah atau menjadi plastik lepas di lingkungan,” ujar Close.
Sebaliknya, restoran diwajibkan menggunakan botol yang lebih besar, wadah bumbu isi ulang, atau alternatif sekali pakai yang menurut para pejabat kurang berbahaya seperti sachet, kemasan yang dapat diremas, atau wadah kompos. Larangan tersebut mencakup wadah berbentuk ikan atau persegi panjang yang memiliki tutup, tutup botol, atau sumbat dan menampung kurang dari 30 ml kecap.
Barang terlarang
Barang-barang lain yang dilarang mulai Senin termasuk peralatan makan atau sedotan yang menempel pada makanan, seperti sedotan berbungkus plastik yang sering kali terhubung dengan kotak jus.
Langkah ini merupakan perluasan terbaru dari langkah-langkah penghapusan plastik yang dimulai pada tahun 2009 ketika Australia Selatan menjadi negara bagian pertama yang melarang kantung belanja plastik sekali pakai.
Peralatan makan plastik, sedotan plastik, dan berbagai bentuk kemasan makanan siap saji serta cangkir kopi sekali pakai telah menyusul sejak perubahan undang-undang tahun 2021. Stik balon plastik, konfeti, dan Q-Tips termasuk di antara barang-barang lain yang dilarang.
Pelanggaran hukum ditegakkan oleh Otoritas Perlindungan Lingkungan negara bagian, dengan kemungkinan hukuman mulai dari peringatan hingga penuntutan.
Langkah selanjutnya dalam daftar larangan adalah stiker yang sering ditempelkan pada produk segar, seperti apel, yang mengidentifikasi merek atau asal barang tersebut.
Pemerintah negara bagian menunda perubahan tersebut, yang seharusnya berlaku pada tahun 2025, setelah produsen mengatakan hal itu akan meningkatkan biaya dan menghambat rantai pasokan yang mengangkut buah dan sayuran segar antar negara bagian Australia.