Matra Siber TNI Dinilai Tepat untuk Perkuat Strategi Pertahanan

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bobby Adhityo Rizaldi. Dok. Istimewa

Matra Siber TNI Dinilai Tepat untuk Perkuat Strategi Pertahanan

Fachri Audhia Hafiez • 8 September 2025 20:24

Jakarta: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bobby Adhityo Rizaldi menilai pembentukan matra siber TNI sudah tepat. Matra keempat TNI itu dinilai cocok untuk memperkuat strategi pertahanan dan kedaulatan digital.

“Perang modern tidak lagi soal tank dan pesawat saja. Senjata terkuat hari ini bisa berupa kode program. Karena itu, TNI harus memiliki matra siber sebagai garda terdepan menjaga kedaulatan digital Indonesia,” kata Bobby melalui keterangan tertulis, Senin, 8 September 2025.

Hal itu disampaikan Bobby saat mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Pembentukan Matra Keempat TNI untuk Memperkuat Strategi Pertahanan Negara dalam Menghadapi Serangan dan Perang Siber” pada sidang promosi doktoral terbuka di Universitas Pertahanan RI.

Bobby mengatakan saat ini dunia masuk fase perang modern melalui ruang siber. Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia tak bisa lagi menunda pembentukan matra siber TNI sebagai pilar keempat pertahanan negara.

"Jika kita tidak menyiapkan matra siber yang kuat, kedaulatan dan keamanan nasional akan terus berada dalam risiko,” ujar Bobby.

Baca Juga: 

Menhan dan Panglima TNI Tinjau Latihan Puncak Garuda Super Shield 2025


Menurut dia, perlu tiga aspek untuk pembentukan matra siber. Pertama, dimulai dengan 100 personel ahli siber, dilengkapi pendidikan, dan keterampilan khusus.

Kedua, matra siber diintegrasikan ke dalam struktur TNI dengan latihan gabungan siber tahunan yang wajib diselenggarakan. Ketiga, matra tersebut difokuskan pada peningkatan deteksi dini, respon cepat, dan ketahanan menghadapi serangan siber.

"Matra siber adalah kunci untuk menjamin kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi pertahanan. Inilah tameng digital bangsa di abad ke-21," ujar Bobby.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)