Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Dok Kemenag
Achmad Zulfikar Fazli • 5 September 2025 13:26
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah sekaligus Istigasah Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 4 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, Menag memperkenalkan ekoteologi, sebuah konsep keberagamaan yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Acara yang mengangkat tema Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri, itu berlangsung khidmat dan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat, alim ulama, tokoh agama, serta masyarakat umum.
Dalam tausiahnya, Menag mengaitkan keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan tanggung jawab manusia menjaga lingkungan. Dia menegaskan ekoteologi adalah ajakan untuk melakukan transformasi dalam cara berinteraksi dengan alam, dan menjadikan nilai kasih sayang sebagai landasan keberagamaan.
“Padahal, Al-Qur’an dan ajaran Rasulullah SAW justru banyak menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang penuh kasih. Mengayomi, mengasihi, menyayangi, dan merawat adalah esensi yang harus kita terapkan, termasuk dalam memperlakukan alam semesta,” ungkap Menag dalam keterangannya, dilansir pada Jumat, 5 September 2025.
Menurut Menag, inti dari semua agama adalah cinta-cinta yang tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia, tetapi kepada hewan, tumbuhan, dan seluruh alam semesta. “Sebagai khalifah di muka bumi, manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga, bukan merusak,” terang Menag.
Baca Juga:
Ini 4 Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani Umat Islam |