5 Fakta di Balik Najwa Shihab Tak Antar Jenazah Suami ke Permakaman

Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf meninggal dunia/Dok Instagram

5 Fakta di Balik Najwa Shihab Tak Antar Jenazah Suami ke Permakaman

M Rodhi Aulia • 21 May 2025 11:36

Jakarta: Duka menyelimuti keluarga Najwa Shihab usai kepergian suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf. Jenazah mendiang dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Mei 2025, satu hari setelah wafatnya.

Namun, sorotan publik mengarah pada tidak hadirnya Najwa dalam prosesi pemakaman sang suami. Presenter ternama itu hanya mengikuti salat jenazah, lalu kembali ke rumah. Ia tak terlihat ikut mengantar ke liang lahat.

Hal ini bukan tanpa alasan. Prosesi pemakaman dilakukan berdasarkan ketentuan keluarga dan keyakinan tertentu, yang menekankan bahwa hanya kaum laki-laki yang diperbolehkan hadir di pemakaman.

Keputusan ini pun diumumkan secara terbuka kepada para pelayat lewat tulisan di papan pengumuman. Berikut lima fakta yang dapat menjelaskan peristiwa ini:

1. Najwa Hadir dalam Salat Jenazah Suami

Prosesi awal pemakaman dimulai dari Masjid Albarkah, Cilandak, Jakarta Selatan. Di sana, Najwa Shihab tampak hadir dan mengikuti salat jenazah sang suami. Ia berada di antara kerabat dan pelayat perempuan lainnya.

Setelah prosesi selesai, Najwa berjalan kembali ke kediamannya yang hanya berjarak beberapa meter dari masjid. Turun hujan deras saat itu, dan ia didampingi sejumlah kerabat yang memayunginya sepanjang jalan.

2. Najwa dan Para Pelayat Perempuan Kembali ke Rumah

Setelah jenazah diberangkatkan dari masjid, Najwa tidak mengikuti iring-iringan ke TPU Jeruk Purut. Bersama para pelayat perempuan, ia kembali ke rumah.

Keputusan itu diambil berdasarkan ketentuan keluarga, serta demi menjaga kekhusyukan prosesi pemakaman sesuai tradisi.

Baca juga: Profil Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab yang Meninggal Dunia

3. Hanya Laki-laki yang Diizinkan Hadir di Permakaman

Keputusan agar hanya laki-laki yang hadir di lokasi pemakaman dinyatakan secara eksplisit oleh keluarga. Informasi ini juga dipasang di papan tulis yang terlihat di area permakaman.

Pengumuman tersebut menjadi pedoman bagi para pelayat yang hadir di masjid dan pemakaman. Kalimat yang tertera berbunyi:

“Pemakaman hanya dihadiri laki-laki. Perempuan dapat menyampaikan belasungkawa di rumah duka.”

4. Ibrahim Meninggal dalam Perawatan Stroke

Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia di RS PON, Jakarta Timur, pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 14.29 WIB. Sebelumnya, ia menjalani perawatan karena sakit stroke yang dideritanya.

Almarhum meninggal dalam usia 54 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, tak hanya bagi keluarga, tapi juga sahabat-sahabat dekat yang mengenalnya sebagai pribadi tenang dan berintegritas.

5. Sosok Tertutup yang Berasal dari Dunia Hukum

Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai seorang pengacara yang tidak pernah mencari sorotan. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan lahir di Solo, Jawa Tengah.

Sepanjang hidupnya, Ibrahim lebih memilih berada di balik layar, mendukung Najwa dalam sunyi. Keheningan dalam prosesi pemakaman pun menjadi cerminan dari prinsip hidup yang ia pegang selama ini.

Keputusan Najwa untuk tidak hadir di pemakaman bukan bentuk penghindaran, melainkan bagian dari penghormatan pada nilai dan tata cara yang diyakini keluarga besar almarhum. Duka tak selalu ditunjukkan dengan kehadiran fisik; kadang justru lebih kuat terasa dalam keteduhan dan kesunyian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)