Isu Ijazah Palsu Jokowi Dinilai Permainan Lawan Politik

Pemaparan survei terkait isu ijazah palsu Jokowi/Istimewa

Isu Ijazah Palsu Jokowi Dinilai Permainan Lawan Politik

M Sholahadhin Azhar • 21 May 2025 20:34

Jakarta: Isu ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), dinilai bermotif politik. Hal tersebut sengaja diembuskan lawan politik Jokowi.

Penilaian tergambar dalam survei Center for Indonesia Strategic Actions (CISA). Sigi itu memperlihatkan mayoritas responden menilai isu sengaja disebarkan lawan politik Jokowi.

"Dalam survei ini, sebanyak 89,87 persen responden menilai bahwa isu ini sangat mungkin sengaja disebarkan untuk kepentingan politik tertentu yang bisa jadi lawan politik Jokowi," kata Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrova, dalam rilis survei di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.

Pihaknya juga mengulik soal kepercayaan responden atas klarifikasi Jokowi dan UGM, terkait polemik ijazah. Hasilnya, 51,35 persen mengaku sangat percaya dan 25,35 persen cukup percaya atas klarifikasi Jokowi.
 

Baca: Dilaporkan ke Polisi Pasca Unggah Ijazah Jokowi di Sosmed, Politisi PSI Ini Legowo

"Bagaimana persepsi responden terhadap klarifikasi dari UGM? Trennya semirip dan positif. Sebanyak, 47,35 persen responden sangat percaya, 25,76 persen cukup percaya," jelasnya. 

CISA juga menggali tentang persepsi publik terkait langkah Jokowi menempuh proses hukum. Terutama, untuk memulihkan reputasinya terkait terpaan isu ijazah ini.

Herry mengatakan 29,60 persen responden menilai langkah Jokowi cukup tepat. Sementara itu, 21,10 persen menilainya tepat, dan 6,7 persen responden menilainya sangat tepat.

"Sedangkan, 18,5 persen responden menilainya kurang tepat, dan 15,5 persen menilainya tidak tepat," kata dia.

Survei melibatkan 950 responden dengan wawancara tatap muka melalui google meet hingga zoom. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive pada 9-15 Mei 2025. Margin of error kurang lebih 2,95 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)