Menang di Pilkada New York, Zohran Mamdani Dijegal Oposisi Jelang Pemilu November

Zohran Mamdani berpotensi menjadi Muslim Amerika pertama yang memimpin kota New York. (EPA)

Menang di Pilkada New York, Zohran Mamdani Dijegal Oposisi Jelang Pemilu November

Willy Haryono • 2 July 2025 10:03

New York: Anggota Majelis Negara Bagian New York, Zohran Mamdani, berhasil meraih nominasi Partai Demokrat untuk Wali Kota New York, sebagaimana diumumkan Associated Press pada Selasa, 1 Juli 2025. Kemenangan tersebut menjadi langkah bersejarah bagi politisi berusia 33 tahun itu untuk menjadi Muslim Amerika pertama yang mencalonkan diri memimpin kota terbesar di Amerika Serikat.

Dalam perhitungan akhir sistem ranked choice voting yang digunakan untuk pertama kalinya, Mamdani meraih 56% suara, unggul 12 poin dari mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo (44%). Namun kemenangan ini belum menjamin posisinya dalam pemilihan wali kota mendatang pada November, di tengah konsolidasi kekuatan politik yang mulai terbentuk untuk menantangnya.

Koalisi Oposisi Mulai Terbentuk

Dilansir dari NZ Herald, Rabu, 2 Juli 2025, meski Cuomo telah dikalahkan di pemilu internal, ia telah menyatakan niatnya untuk maju kembali sebagai kandidat independen, menambah kompleksitas kontestasi. 

Sementara itu, Wali Kota petahana Eric Adams, yang memilih tidak ikut dalam pemilu primer Demokrat, juga akan bertarung sebagai kandidat independen. Kandidat Partai Republik Curtis Sliwa juga telah dipastikan maju, meski ada tekanan dari kubu konservatif agar ia mundur demi menyatukan suara anti-Mamdani.

Di sisi lain, Mamdani didukung kekuatan progresif nasional seperti Senator Bernie Sanders dan anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez, serta memobilisasi basis suara muda dan pekerja kelas bawah melalui kampanye akar rumput dan donasi kecil.

Kampanye Mamdani menekankan isu-isu krisis keterjangkauan biaya hidup di New York, dengan janji menyediakan transportasi bus gratis, pembekuan sewa untuk 1 juta unit apartemen, pembukaan jaringan toko kelontong kota, dan pajak progresif bagi miliarder.

Namun, posisinya yang anti-Zionisme termasuk pernyataan akan menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu jika datang ke New York telah menimbulkan kontroversi, terutama di kota dengan populasi Yahudi terbesar di luar Israel. Sejumlah kelompok Yahudi liberal seperti New York Solidarity Network masih menimbang akan mendukung Cuomo atau Adams sebagai upaya membendung Mamdani.

Adams dan Cuomo Masih Dibayangi Skandal

Adams sempat didakwa dalam kasus korupsi pada September 2024, namun dakwaan tersebut dicabut pada April lalu setelah kunjungan ke resor milik Presiden Donald Trump di Florida. Cuomo sendiri mundur dari jabatan gubernur pada 2021 setelah menghadapi berbagai tuduhan pelecehan seksual, dan kini mencoba membangun kembali karier politiknya.

Meski keduanya memiliki catatan kontroversial, mereka didukung pendanaan besar, jaringan donor kuat, dan dukungan institusional, termasuk dari pengusaha miliarder Dan Loeb dan Bill Ackman.

Meski mengungguli Cuomo dengan selisih signifikan, Mamdani tetap harus menghadapi poros oposisi yang makin mengeras, dengan aktor-aktor politik dari kedua partai besar berupaya menyatukan kekuatan untuk mencegah kemenangan kandidat progresif tersebut.

“Kami yakin energi besar dari rakyat akan membawa kemenangan di bulan November, untuk membentuk pemerintahan kota yang benar-benar berpihak pada warga pekerja,” ujar juru bicara tim kampanye Mamdani dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, Cuomo dan Adams terus melakukan pertemuan dengan para donor dan kelompok kepentingan, menimbang langkah terbaik untuk menghalau gelombang progresif yang sedang naik di kota New York. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga: Trump Ancam Zohran Mamdani, Calon Wali Kota New York yang Pro-Palestina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)