PPIH Embarkasi Surabaya Pastikan Asuransi dan Hak Jemaah Haji Meninggal Dipenuhi

Ilustrasi haji.

PPIH Embarkasi Surabaya Pastikan Asuransi dan Hak Jemaah Haji Meninggal Dipenuhi

Amaluddin • 10 May 2025 09:46

Surabaya: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya memastikan bahwa jemaah haji yang wafat saat perjalanan menuju Arab Saudi, akan mendapatkan hak-haknya secara penuh. Termasuk badal haji dan pencairan asuransi.

"Kami menjamin seluruh hak jemaah yang wafat dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku. Termasuk pelaksanaan badal haji dan pencairan asuransi yang menjadi haknya," kata Pelaksana Harian Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, Jumat, 9 Mei 2025.

Sugiyo menyampaikan bahwa ada satu jemaah asal Sidoarjo bernama Nur Fadilah, 45, yang tergabung dalam kloter 20, meninggal dunia di dalam maskapai Saudi Arabian Airlines, dengan nomor penerbangan SV 5323 saat dalam perjalanan menuju Bandara Madinah pada Kamis, 8 Mei 2025.

“Beliau ditemukan tak sadarkan diri di dalam toilet oleh suaminya sekitar pukul 06.00 WAS. Sebelumnya, almarhumah pamit ke toilet pukul 05.30. Saat ditemukan, beliau sudah dalam kondisi lemas dan tidak tertolong,” katanya.

Menurut catatan kesehatan, almarhumah memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi. Namun, sebelum keberangkatan dari Bandara Juanda, kondisi kesehatannya terpantau stabil dan tidak menunjukkan keluhan.

Sugiyo menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan titik lokasi pesawat saat kejadian, namun sesuai prosedur internasional, pesawat mendarat di bandara terdekat, yaitu Madinah. "Jenazah almarhumah telah dishalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di pemakaman Baqi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa secara umum, kondisi jemaah haji asal Embarkasi Surabaya yang telah tiba di Madinah dalam keadaan sehat. Namun demikian, ia mengimbau jemaah untuk tidak mengabaikan kondisi fisik mereka.

“Rasa bahagia yang luar biasa saat tiba di Tanah Suci kadang membuat jemaah lupa makan dan minum. Kami terus mengingatkan agar menjaga asupan gizi, istirahat cukup, dan tidak memaksakan diri untuk ibadah sunnah jika tubuh belum siap,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)