Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan tokoh senior Golkar Azis Samual. Istimewa.
Jakarta: Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar beberapa waktu lalu disebut menghasilkan sejumlah agenda strategis dan menjadi arah perjuangan partai ke depan. Agenda strategis ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan upaya untuk mendorong soliditas kader.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh kader dari pusat hingga daerah memiliki kesatuan gerak dan pemikiran yang kompak," ujar tokoh senior Golkar Azis Samual melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Desember 2025.
Ia mengatakan langkah strategis ini mencakup penguatan kelembagaan, baik secara vertikal maupun horizontal. Ini untuk memastikan seluruh mesin partai bekerja secara efektif.
"Dengan konsolidasi ini diharapkan dapat meningkatan soliditas dan kohesivitas kader," ungkap Azis.
Menurut Azis, konsolidasi merupakan keharusan bagi eksistensi
Partai Golkar. Khususnya, dalam menghadapi dinamika politik yang semakin berkembang.
Selain agenda konsolidasi, Rapimnas Golkar memutuskan tentang transformasi sistem politik, dan efisiensi demokrasi. Partai Golkar mendorong perubahan sistem politik, khususnya terkait mekanisme Pilkada.
"Dengan mengembalikan sistem Pilkada ke DPRD, bangsa ini dapat meminimalisasi potensi korupsi akibat biaya kampanye yang tinggi, dan menjaga muruah demokrasi agar lebih substansial dan bermartabat," ujar Azis.
Azis mengatakan partainya menyadari konsep otoritas yang berkelanjutan adalah kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya koalisi yang kokoh dan permanen di pemerintahan Prabowo Subianto, kepastian hukum dan investasi tidak akan terganggu oleh dinamika politik jangka pendek, kebijakan pemerintah akan mendapatkan dukungan mayoritas yang terukur di Parlemen.
"Dengan terbentuknya koalisi permanen dapat dipastikan bahwa visi Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto dapat dilaksanakan tanpa hambatan birokrasi politik," pungkas Azis.