Ilustrasi Terra Drone. (Dok. Terra Drone)
Riza Aslam Khaeron • 9 December 2025 17:28
Jakarta: Ruko milik Terra Drone yang berlokasi di Jalan Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, terbakar pada Selasa, 9 Desember 2025.
Data hingga pukul 17.00 WIB, 22 orang dilaporkan tewas akibat kebakaran tersebut. Dugaan sementara, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik dari baterai drone yang meledak di lantai satu saat jam istirahat. Api kemudian dengan cepat merambat ke lantai atas, menyebabkan beberapa pegawai terjebak di dalam bangunan.
Terra Drone, perusahaan yang ditimpa musibah ini, konon merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan drone terbesar di dunia, benarkah? Berikut ini profil lengkap perusahaan tersebut.
Profil Terra Drone
Foto: Ilustrasi Terra Drone. (Dok. Terra Drone)
Berdasarkan hasil penelusuran, Terra
Drone adalah perusahaan global penyedia layanan drone yang berbasis di Jepang. Didirikan pada 2016, perusahaan ini menawarkan solusi teknologi untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, serta analisis data berbasis Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Terra
Drone dikenal sebagai pionir dalam memadukan teknologi canggih dengan jaringan lokal melalui akuisisi dan kemitraan strategis di berbagai negara. Hingga tahun 2025, Terra Drone telah hadir di lebih dari 25 negara dengan lebih dari 25 perusahaan grup di dalam jaringannya.
Di Indonesia, entitas resminya dikenal dengan nama PT Terra
Drone Indonesia (TDID), yang sebelumnya bernama PT Aero Geosurvey Indonesia. TDID fokus menyediakan jasa pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan udara untuk berbagai sektor industri, seperti minyak dan gas, pertambangan, konstruksi, utilitas, serta perkebunan.
Perusahaan ini juga menawarkan pelatihan dan konsultasi teknis terkait pemanfaatan drone dalam operasional industri. Dalam lima tahun terakhir, TDID mencatat telah menyelesaikan survei udara untuk lebih dari 600 ribu hektare konsesi dan 2.500 kilometer koridor jaringan.
Perjalanan Terra
Drone Indonesia dimulai sejak 2015, dan resmi beroperasi sebagai PT Aero Geosurvey Indonesia pada 2016. Permintaan layanan meningkat signifikan pada 2017 hingga 2018, khususnya dari sektor konstruksi, pertambangan, dan migas.
Tahun 2019, masuk pendanaan dari Terra
Drone Corporation Jepang. Akhirnya, terjadi perubahan nama perusahaan menjadi PT Terra Drone Indonesia.
Pada 2020, perusahaan memperluas teknologi layanannya dengan mengembangkan drone untuk kebutuhan Ground Penetrating Radar (GPR), Ultrasonic Testing (UT), serta drone pemantauan keamanan. Memasuki 2021 dan seterusnya, TDID fokus pada pemulihan dan perluasan pasar melalui kontrak-kontrak jangka panjang, terutama di sektor energi.
Sektor Terra Drone
Terra Topo. (Dok. Terra Drone)
Dalam operasionalnya, Terra Drone Indonesia (TDID) melayani lima sektor industri utama, yaitu pertambangan, konstruksi dan infrastruktur, minyak dan gas, transmisi dan pembangkit, serta perkebunan dan agrikultur.
Pada sektor pertambangan, layanan Terra Drone digunakan dalam seluruh tahapan kegiatan, dari eksplorasi hingga reklamasi.
Sejumlah perusahaan besar seperti PT Freeport Indonesia dan PT Bukit Asam tercatat sebagai klien mereka di bidang ini.
Pada sektor konstruksi dan infrastruktur, Terra Drone mendukung proses survei, pemetaan, serta dokumentasi perkembangan proyek. Perusahaan-perusahaan konstruksi besar seperti Wijaya Karya dan Hutama Karya Infrastruktur telah memanfaatkan layanan ini dalam pelaksanaan berbagai proyek strategis nasional.
Selanjutnya, di sektor minyak dan gas, teknologi drone digunakan untuk pemetaan awal lokasi pengeboran, inspeksi fasilitas produksi, hingga pengawasan area berisiko tinggi. Layanan ini telah dipercaya oleh berbagai perusahaan migas nasional dan internasional seperti Pertamina, Chevron, ConocoPhillips, serta perusahaan energi global ADNOC.
Pada sektor transmisi dan pembangkit, layanan Terra Drone membantu pemantauan jaringan listrik, trafo, serta infrastruktur pembangkit lainnya. PLN menjadi salah satu pengguna teknologi ini, khususnya dalam program inspeksi dan pemeliharaan jaringan di wilayah yang sulit dijangkau.
Sementara itu, di sektor perkebunan dan agrikultur, Terra Drone menyediakan solusi untuk optimalisasi pengelolaan lahan dan pemantauan tanaman dari udara. Teknologi ini telah diadopsi oleh sejumlah perusahaan besar di bidang perkebunan seperti Sinar Mas dan Eagle High Plantation.