Ilustrasi. Foto: dok PLN.
Husen Miftahudin • 16 December 2025 14:20
Jakarta: Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan curah hujan yang masih tinggi di Aceh menjadi salah satu faktor yang harus diantisipasi pascabanjir, khususnya pada pemulihan sistem kelistrikan sehingga harus dilakukan secara bertahap dengan langkah hati-hati dan sinergi lintas sektor.
"Pada Desember 2025 curah hujan di Aceh, terutama di wilayah Tamiang, diperkirakan masih berada pada kisaran 300–400 mm per bulan. Kondisi tersebut berdampak langsung pada proses perbaikan infrastruktur yang terdampak banjir. Curah hujan tinggi mengakibatkan pemulihan infrastruktur, terutama sistem kelistrikan, menjadi terhambat. Oleh karena itu, proses pemulihan memang harus dilakukan secara bertahap," ungkap Guswanto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 16 Desember 2025.
Menurut Guswanto, hujan yang terus terjadi setelah banjir menimbulkan tantangan tersendiri dalam percepatan pemulihan jaringan listrik. Tanah yang masih jenuh air, akses jalan yang belum sepenuhnya pulih, serta kondisi cuaca yang tidak stabil dapat memperlambat mobilisasi petugas dan peralatan ke lokasi terdampak.
"Meski demikian, pihak PLN telah memiliki prosedur penanganan khusus dalam proses pemulihan kelistrikan di daerah bencana," jelas dia.
| Baca juga: Listrik di 5.961 Desa di Aceh Diklaim Sudah Menyala Lagi |
