Produk fesyen Paramesti. Foto: Istimewa.
Husen Miftahudin • 25 September 2024 13:04
Jakarta: Industri kreatif di Indonesia memiliki potensi besar. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sektor ekonomi kreatif pada kuliner dan fesyen menyumbang peran besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar delapan persen. Kontribusi tersebut diharapkan makin meningkat dan berperan dalam cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
Pemilik jenama fesyen Paramesti, M. Ramdani Arifin mengakui fesyen merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang paling menjanjikan. Dengan kreativitas dan inovasi yang tinggi, para pelaku usaha di bidang fesyen Indonesia mampu menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar global.
Ramdani mengaku bersyukur sekaligus tak menyangka dengan perkembangan bisnis yang ditekuninya sejak 2018 silam. Dari awalnya hanya ditemani adik kandung, kini brand lokal asal Magetan tersebut sudah bisa memperkerjakan puluhan karyawan.
"Saat memulai usaha, kami tidak ada basic atau pengalaman sama sekali tentang sablon, desain dan digital marketing dan sekarang kami berencana membuka cabang di beberapa kota," ucap Ramdani dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 25 September 2024.
Ramdani mengatakan, industri fesyen memang masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan tren yang cepat, dan akses terhadap bahan baku yang terbatas.
"Namun, dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, industri fesyen Indonesia mampu terus berkembang dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru di masa depan," tutur dia.
(Pemilik Paramesti, M. Ramdani Arifin. Foto: Istimewa)
Baca juga: Perluasan Ekonomi Kreatif Bisa Jadi Kekuatan Nasional |