Bumikan Pancasila di Generasi Muda Melalui Gerakan Lima Mutiara

Sosialisasi gerakan revolusi mutiara di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat. Medcom.id/Kautsar Widya

Bumikan Pancasila di Generasi Muda Melalui Gerakan Lima Mutiara

Kautsar Widya Prabowo • 24 September 2024 18:35

Jakarta: Yayasan Rumah Anak Pancasila menyosialisasikan gerakan revolusi mutiara. Gerakan ini menjadi upaya mengenalkan nilai-nilai pancasila di kalangan anak muda.

"Lima mutiara ini yang selalu kami kampanyekan kepada anak-anak, kepada anak-anak usia sekolah, mahasiswa dan lain sebagainya sebagai sebuah pemahaman Pancasila Baru," ujar Ketua Yayasan Rumah Anak Pancasila, Juan Alexander Wake, dalam diskusi Pancasila bertajuk Implementasi Nilai Pancasila untuk Pembentukan Generasi Z, di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa, 24 September 2024.

Juan menjelaskan gerakan lima mutiara tidak melenceng dari makna falsafah Pancasila. Ia mencontohkan dalam sila pertama Pancasila dapat dimaknai sebagai perasaan yang sama dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.

"Kelima rasa ini kami percayai dimiliki oleh nenek moyang hingga pendiri bangsa kita, dan yang membuat bangsa kita kuat serta bertahan dalam kebhinnekaan sampai hari ini. Karena ternyata setelah kami ikut menggali dan menyelami sejarah, budaya dan berbagai kepercayaan (iman) bangsa Indonesia, kami selalu menemukan kelima perasaan ini. Lima mutiara.", ungkap Juan," ungkap Juan.
 

Baca juga: 

Generasi Muda Harus Mampu Berperan Aktif Menjaga Keutuhan Bangsa



Selain itu, pada sila kelima dapat dimaknai sebagai budaya gotong royong. Ia meyakini dengan pemahaman sederhana dari Pancasila ini dapat diterima dengan mudah oleh generasi muda.

"Sehingga mereka bisa menyadari bahwa Pancasila itu bukan untuk dihafalkan, tapi Pancasila adalah sebuah jiwa dari kita orang-orang Indonesia," bebernya.

Juan mengingatkan implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan anak muda sangat penting. Sebab, generasi muda yang bakal mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pendidikan Pancasila harus menjadi Pendidikan Ber-Pancasila, yaitu keluar ke masyarakat, mengalami dan bertemu langsung dengan kebhinekaan, lalu menemukan lima persamaan rasa. Bukan di ruang-ruang kelas," tegas Juan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)