Saham Nikkei 225 Bisa Tembus Rekor Baru

Ilustrasi bursa saham. Foto: Unsplash.

Saham Nikkei 225 Bisa Tembus Rekor Baru

Arif Wicaksono • 21 August 2024 12:35

Tokyo: Rata-rata saham Nikkei 225 Jepang akan memperpanjang pemulihan dari aksi jual terburuk dalam 37 tahun selama sisa 2024 sebelum mencapai level tertinggi sepanjang masa pada akhir 2025.
 

Baca juga: Perusahaan Jepang Sibuk Dorong Kenaikan Upah


Nikkei akan naik 7 persen menjadi 40 ribu pada akhir tahun sebelum naik menjadi 42 ribu pada akhir Juni, sebelum kemudian mencapai rekor 42.500 pada akhir 2025. Hal ini berdasarkan perkiraan median dari jajak pendapat 18 analis pada 8-20 Agustus 2024.

"Valuasi tetap menarik, suku bunga tetap rendah, dan reformasi perusahaan terus mengalami kemajuan," kata Analis Pasar di IG Tony Sycamore, dilansir Channel News Asia, Rabu, 21 Agustus 2024.
 
Baca juga:  PM Jepang Fumio Kishida Mengundurkan Diri


Nikkei dapat mengalami kemunduran lagi pada 2024 karena Bank of Japan terus menaikkan suku bunga dan karena volatilitas yang lebih tinggi di pasar global.

"Namun, dengan posisi yen yang lebih bersih, saya perkirakan peran tersebut akan berkurang hingga akhir tahun," jelas dia.

Nikkei melonjak ke level 42,426.77 yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 11 Juli namun kemudian turun tajam di tengah rebound dramatis yen dari level terlemahnya sejak akhir 1986.

Para pedagang membatalkan transaksi carry trade yang didanai dengan mata uang Jepang secara massal setelah BOJ secara tak terduga beralih ke sikap hawkish, sementara serangkaian data ekonomi AS yang lemah memicu spekulasi Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya.

Data payrolls yang sangat lemah pada awal bulan ini menjadi katalis bagi Nikkei untuk anjlok 12,4 persen pada 5 Agustus, menyentuh level terendah sejak Halloween dan berakhir dengan penurunan satu hari terbesar sejak Black Monday pada 1987.

Pasar ekuitas dinilai stabil

Membaiknya indikator-indikator makro AS sejak saat itu dan kemunduran BOJ untuk mengubah suku bunga telah membuat pasar ekuitas menjadi stabil, dan para analis secara keseluruhan memperkirakan hasil keuangan yang kuat dan dorongan reformasi perusahaan akan mengangkat Nikkei pada awal tahun ini dan hingga tahun depan.

Sebelas dari 13 analis yang menjawab pertanyaan tambahan mengenai pendapatan memperkirakan kinerja perusahaan Jepang akan melebihi ekspektasi selama sisa tahun ini.

Namun, para analis berbeda pendapat mengenai kemungkinan terjadinya lebih banyak volatilitas jangka pendek, dengan enam dari 13 responden mengatakan koreksi tambahan sebesar 10 persen atau lebih untuk Nikkei pada akhir September. Serta tujuh sisanya yakin adanya kenaikan indeks.

Fund manager di T&D Asset Management Hiroshi Namioka tak memperkirakan kemunduran jangka pendek lainnya.

"Investor institusi dengan periode evaluasi yang pendek, seperti satu tahun, mungkin enggan untuk membeli, namun bagi investor individu dengan investasi jangka panjang, penurunan besar ini tampaknya menjadi peluang pembelian yang sangat menarik," tegas dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)