Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara, Kemendagri Amran, Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama Lisa Rusli dan Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumberdaya Noer Adi Wardojo
6 August 2024 20:50
Jakarta: 26 negara bakal unjuk teknologi dan inovasi dalam pengelolaan air dan limbah. Harapannya, menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi adopsi teknologi berkelanjutan.
Semua teknologi itu bakal dipamerkan dalam perhelatan internasional Indo Water, Indo Waste & Recycling, Indo Renergy & Electric, dan Indonesia International Smart City (IISMEX) 2025 Expo & Forum yang digelar Napindo di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, pada 13-15 Agustus.
Pameran ini menjadi pionir dalam sektor air dan air limbah, pengelolaan sampah, energi terbarukan, dan solusi kota cerdas, yang melibatkan kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Dalam Negeri.
Tahun ini, Indo Water & Waste 2025 mencatat partisipasi 611 peserta pameran dari 26 negara, termasuk 12 paviliun nasional dari Indonesia, Austria, Tiongkok, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Swiss, Taiwan, dan Turki.
Pameran tersebut menargetkan 16 ribu pengunjung dari berbagai kalangan, sebagai upaya membangun ekosistem lintas sektor yang mempertemukan pelaku industri, pembuat kebijakan, akademisi, hingga komunitas.
“Sejak 2001, Napindo mendorong teknologi dan inovasi di sektor air dan limbah demi kehidupan yang lebih baik,” kata Assistant Project Director Napindo Lisa Rusli.
Lisa menambahkan, pameran ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi adopsi teknologi berkelanjutan.
Staf Ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup Noer Adi Wardjojo menegaskan pentingnya pameran ini untuk mendukung target pengelolaan sampah 100% pada 2029. "Masih ada waktu lima tahun, dan harus dimulai dari sekarang," katanya.
KLH juga akan membuka coaching clinic terkait penegakan hukum dan perizinan pengelolaan sampah selama pameran berlangsung.
Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Kementerian Dalam Negeri, Amran, menyoroti pentingnya pengembangan kota cerdas yang tidak hanya fokus pada digitalisasi, tetapi juga pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat.
"Pendekatan kota cerdas harus menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan konektivitas antarwilayah," ujar Amran.
Selain pameran utama, Indo Water & Waste 2025 juga menghadirkan berbagai side event seperti Waste Crisis Center KLH, Urban Arena 2025, ASEAN Recycling Summit 2.0, dan Indonesia Water Forum 2025.
Beragam seminar dan workshop kolaboratif akan diadakan bersama mitra strategis, termasuk Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Indonesia Water Association (IdWA), hingga Singapore Water Association.
Ajang ini menjadi platform kolaborasi terbesar bagi pemerintah, swasta, asosiasi, dan akademisi untuk berbagi solusi inovatif menghadapi tantangan lingkungan, tata kelola air, dan pengelolaan sampah di Indonesia.