226 Korban Tewas Akibat Topan Yagi yang Melanda Vietnam

Seorang warga Vietnam yang bertahan dalam banjir. Foto: VNExpress

226 Korban Tewas Akibat Topan Yagi yang Melanda Vietnam

Fajar Nugraha • 13 September 2024 06:47

Hanoi: Jumlah korban tewas di Vietnam akibat Topan Yagi dan tanah longsor serta banjir bandang yang dipicunya meningkat menjadi 226 orang pada Kamis 12 September 2024. Sementara badan bencana pemerintah menyebutkan tekanan banjir mereda di ibu kota Hanoi.

Vietnam terguncang oleh dampak Topan Yagi, badai terkuat yang melanda Asia tahun ini, yang menghantam pantai timur laut Vietnam pada hari Sabtu.

Lebih dari 100 orang masih hilang, sementara sekitar 800 orang terluka, kata badan tersebut dalam sebuah laporan.

Beberapa distrik di ibu kota Hanoi masih terendam banjir pada hari Kamis, tetapi badan cuaca pada sore hari mengatakan tekanan banjir telah mereda, sementara banjir bandang dan tanah longsor terus melanda wilayah di seluruh Vietnam utara.

Kota itu sebelumnya mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah yang meluap saat airnya naik ke level tertinggi dalam 20 tahun.

"Banyak kesedihan di kota ini dan banyak kekhawatiran hingga malam," kata salah satu CEO Yayasan Anak-Anak Blue Dragon, Skye Maconachie, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 13 September 2024.

"Banyak orang yang hampir tidak memiliki apa pun kini kehilangan segalanya,” ujar Maconachie.

Badan prakiraan cuaca pemerintah mengatakan pada Kamis malam bahwa sungai telah mencapai puncaknya di Hanoi dan mulai surut.

Di sebelah utara Hanoi, tanah longsor dan banjir parah masih melanda beberapa daerah, media pemerintah melaporkan.

"Saya tidak pernah mengira rumah saya akan terendam air sedalam ini," kata Hoang Van Ty di luar rumahnya di provinsi Thai Nguyen.

"Pakaian dan perabotan saya semuanya terendam air. Banyak barang juga hanyut, tetapi untungnya saya menutup pintu sehingga tidak ada yang hanyut,” imbuh Hoang.


55 orang dalam banjir bandang

Provinsi Thai Nguyen adalah rumah bagi pabrik manufaktur ponsel pintar terbesar Samsung Electronics di Vietnam. Banjir juga telah surut di beberapa bagian provinsi tempat upaya pembersihan kini dilakukan sementara warga memperbaiki TV dan sepeda motor mereka yang terendam.

"Saya hanya punya satu sepeda motor untuk pergi bekerja, tetapi motor itu kebanjiran jadi saya harus membawanya ke sini untuk diperbaiki," kata Thai Nguyen, warga berusia 36 tahun di sebuah bengkel sepeda motor.

"Saya baru bisa pergi bekerja setelah motor itu diperbaiki,” ucap Thai.

Tukang reparasi Nguyen Van Truong mengatakan bengkelnya telah memperbaiki 60 sepeda motor selama dua hari terakhir, dengan 20 sepeda motor lagi yang masih menunggu.

"Kami agak kewalahan, sebenarnya sangat kewalahan," kata Truong.

"Saya lelah karena kerja keras tetapi orang-orang membutuhkan sarana transportasi untuk mengembalikan semuanya ke keadaan normal dengan lancar,” ujar Truong.

Di Provinsi Lao Cai, pihak berwenang pada hari Kamis bergegas mencari 55 orang yang hilang dalam banjir bandang yang melanda Desa Nu pada hari Selasa, Kantor Berita Vietnam melaporkan.

Banjir bandang menewaskan 46 orang dan melukai 17 lainnya di desa tersebut, kantor berita tersebut melaporkan, seraya menambahkan bahwa 300 tentara dan 359 pejabat setempat bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan.

Tanah longsor dan banjir telah menggenangi lebih dari 200.000 hektar sawah padi dan tanaman pangan di seluruh Vietnam utara, kata badan penanggulangan bencana.

Topan tersebut juga telah mengganggu pasokan listrik dan menerbangkan atap beberapa pabrik di Provinsi Haiphong dan Quang Ninh, sehingga menghentikan produksi.

Beberapa negara, termasuk Australia, Jepang, Korea Selatan, dan AS, mengatakan telah mengirimkan bantuan ke Vietnam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)