Ilustrasi - - Foto: MI/Usman Iskandar.
Media Indonesia • 29 March 2024 14:59
Jakarta: Animo masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik pada liburan Idulfitri tahun ini mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu. Hal ini merupakan indikator kondisi keuangan masyarakat pascacovid 19 sudah semakin membaik.
Jika 2023 jumlah pemudik mencapai 123,8 juta orang atau naik 14,2 persen dari 2022, maka tahun ini sesuai data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah pemudik naik sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Kenaikan jumlah pemudik tersebut akan mengerek terhadap kenaikan perputaran uang yang sangat besar di seluruh pelosok tanah air khususnya daerah tujuan mudik dan destinasi wisata," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dikutip dari keterangan yang diterima pada Jumat, 29 Maret 2024.
Dengan jumlah pemudik sebanyak itu, sambung dia, jika jumlah per keluarga dirata-ratakan empat orang maka jumlah pemudik setara dengan 48,4 juta keluarga. Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata rata Rp3,25 juta, maka perputaran uang selama Ramadan dan Idulfitri 1445 H tahun ini diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun.
"Perputaran uang tersebut akan menyebar di berbagai sektor usaha seperti ritel, fesyen, makanan dan minuman, BBM, transportasi darat (bus-rental-kereta api-mobil pribadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), transportasi udara (pesawat)," terang dia.
"Juga sektor pariwisata seperti hotel, motel, villa, restoran, café, minimarket, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, souvenir, batik, kain khas daerah dan aneka produk unggulan lainnya," tambah dia.
Perputaran uang ini akan menyebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, sisanya akan menyebar di Sumatra, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua. Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
"Perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 sangat signifikan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2024 yang akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 bertahan di angka lima persen syukur bisa diatas," ungkap dia.
Baca juga: Jokowi Imbau Pemudik Pulang Kampung Lebih Awal |