Situasi karhutla di Kalimantan Selatan. Dokumentasi/ BPBD
Banjarbaru: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan akan mengevaluasi status darurat siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kekeringan seiring terkendalinya karhutla dan semakin tingginya intensitas hujan. Kalsel diprediksi akan memasuki musim penghujan pada akhir Oktober.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan rapat evaluasi terkait status darurat siaga bencana karhutla dan kekeringan di Kalsel," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Jumat, 11 Oktober 2024.
Rapat yang akan melibatkan Pemda dan BPBD di 13 kabupaten/kota tersebut akan menentukan apakah status darurat siaga bencana karhutla dan kekeringan yang ditetapkan sejak 21 Agustus hingga 21 Oktober akan diperpanjang atau dihentikan. Hal ini didasarkan kondisi kemarau basah dan keberhasilan tim satgaa darat dan udara dalam penanganan karhutla di lapangan.
Dibanding tahun sebelumnya kondisi karhutla di Kalsel cukup terkendali, karena luas karhutla tercatat kurang dari 1.000 hektare.
"Karhutla yang terkendali berdampak pada tidak adanya kabut asap tahun ini. Di sisi lain hujan juga mulai turun, walau titik api dan kebakaran masih muncul di sejumlah daerah, namun dengan skala kecil dan terkendali," jelasnya.
Bambang menyebut evaluasi juga meliputi operasi satgas udara yaitu dua helikopter patroli dan dua water bombing bantuan BNPB di Kalsel. Berdasarkan prediksi BMKG bahwa wilayah Kalsel akan memasuki musim penghujan pada akhir Oktober mendatang, sehingga BPBD Kalsel mulai bersiap menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi berupa banjir, longsor dan angin kencang.