Francois Bayrou Ditunjuk Sebagai Perdana Menteri Baru Prancis

François Bayrou (kanan) sebagai Perdana Menteri Prancis. Foto: EFE-EPA

Francois Bayrou Ditunjuk Sebagai Perdana Menteri Baru Prancis

Fajar Nugraha • 13 December 2024 19:13

Paris: Presiden Emmanuel Macron telah menunjuk pemimpin beraliran tengah François Bayrou sebagai perdana menteri Prancis berikutnya. Penunjukkannya merupakan dalam upaya untuk mengakhiri kekacauan politik selama berbulan-bulan.

Dilansir dari BBC, Jumat 13 Desember 2024, sebagai sekutu Macron, Bayrou adalah wali kota dari barat daya dan memimpin Partai MoDem. Menjelang pengumuman, kedua pria tersebut menghabiskan hampir dua jam dalam pembicaraan yang digambarkan oleh media Prancis sebagai tegang.

Tugas presiden sekarang adalah memastikan Bayrou bertahan lebih lama dari pendahulunya. Mantan negosiator Brexit Michel Barnier digulingkan oleh anggota parlemen sembilan hari yang lalu.

Macron telah menjalani separuh masa jabatan keduanya sebagai presiden dan Bayrou akan menjadi perdana menteri keempatnya tahun ini. Politik Prancis telah menemui jalan buntu sejak Macron menyerukan pemilihan parlemen dadakan selama musim panas.

Sebuah jajak pendapat untuk BFMTV pada hari Kamis menunjukkan 61 persen pemilih Prancis khawatir dengan situasi politik. Pemimpin sayap kiri jauh France Unbowed Manuel Bompard mengeluhkan "tontonan yang menyedihkan".

Macron telah berjanji untuk tetap menjabat hingga masa jabatan keduanya berakhir pada 2027, meskipun Barnier tumbang minggu lalu.

Presiden mempersingkat perjalanan ke Polandia pada hari Kamis dan diharapkan untuk menunjuk perdana menteri barunya pada Kamis malam, tetapi menunda pengumumannya hingga Jumat.

Ia kemudian bertemu Bayrou, 73, di Istana Elysee dan keputusan akhir dibuat beberapa jam kemudian.

Bayrou akan segera pindah ke kediaman perdana menteri di Hôtel Matignon, dan karpet merah digelar untuk serah terima kekuasaan bahkan sebelum namanya dikonfirmasi.

Tantangannya adalah membentuk pemerintahan yang tidak akan digulingkan seperti pendahulunya di Majelis Nasional.
Macron telah mengadakan pembicaraan meja bundar dengan para pemimpin dari semua partai politik utama, kecuali partai sayap kiri France Unbowed (LFI) pimpinan Jean-Luc Mélenchon dan partai sayap kanan National Rally pimpinan Marine Le Pen.

Pertanyaannya adalah apakah partai-partai dari sayap kiri-tengah dapat dibujuk untuk bergabung dengan pemerintahan Bayrou, atau setidaknya menyetujui pakta agar mereka tidak menggulingkannya. Barnier hanya bertahan selama tiga bulan dalam jabatannya dan anggota parlemen LFI telah mengindikasikan bahwa mereka akan mengusulkan mosi tidak percaya lagi.

Barnier disingkirkan ketika National Rally Le Pen bergabung dengan anggota parlemen sayap kiri dalam menolak rencananya untuk menaikkan pajak dan memangkas pengeluaran sebesar 60 miliar Euro . Ia berupaya memangkas defisit anggaran Prancis, yang akan mencapai 6,1?ri output ekonomi (PDB) tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)