Jepang Resesi, Pendanaan Proyek MRT Dipastikan Aman

Ilustrasi proyek MRT Jakarta. Foto: MI/Usman Iskandar.

Jepang Resesi, Pendanaan Proyek MRT Dipastikan Aman

Selamat Saragih • 22 February 2024 09:40

Jakarta: Resesi ekonomi yang melanda Jepang dipastikan tidak akan memengaruhi pendanaan pada proyek kereta bawah tanah juga layang di Jakarta dan sekitarnya. Pembangunan itu akan berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

"Tidak ada pengaruhnya karena anggaran di pemerintahan Jepang sudah berlangsung," kata Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, di Jakarta, dikutip Kamis, 22 Februari 2024.

Tuhiyat meyakini dalam tahapan pengerjaan proyek mendapat dukungan pendanaan Jepang untuk MRT Jakarta itu masih tetap berjalan optimal. Dia menambahkan, Kartu Multi Trip MRT Jakarta tidak berlaku lagi mulai November 2024

Saat ini, lanjutnya, MRT Jakarta sedang menunggu penandatanganan kontrak pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk MRT Jakarta East-West Line Fase 1 tahap 1.

Tuhiyat menyatakan, pihaknya menargetkan penandatanganan kontrak pinjaman itu dilakukan pada April 2024. Selain itu pihaknya berharap bisa efektif sekitar tiga bulan setelah penandatanganan kontrak pinjaman.

"Posisinya sekarang sudah konfirmasi risalah pembahasan penilaian atau Minutes of Discussion atau MoD sudah ditandatangani," ungkap dia.

MRT Jakarta merupakan proyek pertama di Indonesia melalui kerja sama antara Pemerintah Jepang, Pemerintah Pusat RI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta.

Baca juga: Pemerintah Jepang Turunkan Proyeksi Ekonomi di 2024
 

Proses pengerjaan


Berdasarkan risalah pembahasan penilaian yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada November 2023, MRT Jakarta Koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.

Menurut Tuhiyat, Stasiun MRT Sawah Besar-Mangga Besar akan dijadikan Stasiun Bertingkat Bawah Tanah Pertama di Indonesia

Dalam pengerjaannya akan terbagi menjadi empat tahap pekerjaan yaitu fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 km), fase 1 tahap 2 (Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km), fase 2 timur (Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km), dan fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).

Proyek itu sendiri mendapat dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama senilai Rp160 triliun dan PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memulai pembangunannya pada Agustus 2024.

Sebelumnya, ekonomi Jepang dilaporkan tergelincir ke dalam resesi setelah dua kuartal mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu, ungkap data pemerintah Jepang.

Ekonomi negara itu menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,4 persen pada periode Oktober-Desember karena daya belanja yang lemah sesuai data tersebut.

Produk domestik bruto (PDB) riil, nilai total barang dan jasa yang diproduksi di Jepang, menyusut 0,1 persen dari kuartal sebelumnya, menurut angka awal pemerintah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)